PILKADA di berbagai daerah semakin seru. Dalam debat, suasana semakin panas karena sudah mendekat hari H Pilkada.
Salah satu yang menjadi sorotan dan banyak disaksikan debatnya oleh masyarakat adalah Pilkada Jawa Tengah (Jateng). Sebab kontestasi ini diikuti oleh dua pasangan calon (paslon).
Disebut menarik lantaran mendapat julukan perang bintang. Sebab yang berkompetisi adalah para jenderal. Baik dari jenderal TNI dan polisi.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Nah ini menarik, karena ada membahasakan dengan berbagi istilah soal perang bintang ini. Tapi menarik dalam perdebatan masing-masing visi setiap paslon.
Dalam sebuah kesempatan delik bertemu dengan Heru Subagia asal Magelang. Pria kelahiran 28 Oktober 1976 ini merupakan seorang pengusaha sukses di dunia otomotif. Sosok Heru Subagia menjadi bagian yang tak pernah lepas dari sorotan media. Bahkan, namanya kerap disebut oleh mantan capres Ganjar Pranowo sebagai salah satu kader partai militan meski berbeda dukungan. Saat kampanye capres Ganjar Pranowo, ia caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Jabar 8 wilayah Cirebon dan Indramayu.
“Musim kampanye capres Ganjar-Mahfud, saya tegak lurus mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Saya menjadi ketua Relawan Ganjar Pranowo,” ujar Heru kepada Derla dan Gerryn dari delik, Senin (18/11).
Saat disinggung musim politik Pilkada Jawa Tengah, ia menyampaikan pandangan dan beberapa pertimbangan pemikiran kritis dan dinamis. Jawa Tengah secara komprehensif maju, baik secara ekonomi, politik, budaya, dan juga kewilayahan.
“Tentunya saya selaku pribadi maupun relawan melihat Lutfi ini mempunyai track record kewilayahan dan leadership di Jawa Tengah yang cukup lama sebagai Kapolda, tentunya ini adalah modal dasar dimana Pak Lutfi bisa menguasai teritorial khususnya Jawa Tengah,” ungkapnya.
Menurut Heru, memotret kewilayahan bagaimana situasi dan kondisi politik, ekonomi, budaya dan lainnya yang sudah terjadi di Jawa Tengah, Lutfi juga paham bagaimana menyelesaikan kondisi-kondisi yang dihadapi oleh warga Jawa Tengah yang notabene isu yang sangat krusial dihadapi Jawa Tengah adalah masalah sembako yang mahal, kemiskinan, sampah, dan banjir.
Permasalahan-permasalahan besar, kata Heru harus diselesaikan oleh orang yang paham, oleh orang yang mengerti secara teritorial hulu ke hilir dan pengetahuan yang bisa menjadikan secara hirarki terstruktur untuk mengkomandoi, mengatur strategi dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang hirarkis, baik dari bawah ke atas atau atas ke bawah. “Inilah keuntungan-keuntungan atau keunggulan Lutfi dibandingkan lawan sebelah,” tandasnya.