RUSIA diyakini tentang menyusun rencana pembentukan kelompok negara-negara sahabat Moskow untuk menyaingi Barat dan NATO. Hal ini diungkapkan Institute for the Study of War (ISW) terkait retorika Vladimir Putin tentang koalisi keamanan Eurasia.
Penilaian yang dilakukan oleh lembaga pemikir di Washington ini menyusul kunjungan Putin ke Korea Utara yang telah memperdalam hubungan yang saling menguntungkan” antara Moskow dan Pyongyang.
Putin mengatakan bahwa Moskow siap untuk membahas masalah keamanan Eurasia dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang dipimpin Rusia dan China, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) yang dipimpin Moskow, serta negara-negara BRICS. (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab).
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Ia menyampaikan kepada lulusan militer di istana Kremlin di Moskow tentang rencana “untuk menciptakan keamanan yang setara dan tak terpisahkan di Eurasia.”
Hal ini sejalan dengan komentar Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang mengatakan pada pertemuan para menteri luar negeri di Almaty, Kazakhstan, tentang upaya Moskow untuk membentuk “arsitektur keamanan Eurasia” untuk menggantikan sistem keamanan Euro-Atlantik.
ISW mengatakan Lavrov mungkin mengacu pada upaya Moskow untuk meningkatkan kerja sama dengan Asean setelah kunjungan kenegaraan Putin ke Vietnam, yang ia masukkan dalam gagasannya tentang Eurasia, selain Korea Utara.
Lembaga pemikir AS tersebut mengatakan bahwa Putin dan para pejabatnya mungkin akan mendorong upaya Rusia untuk membentuk koalisi “sebagai alternatif terhadap NATO,” sementara juga mencoba untuk “secara keliru menggambarkan negara-negara Barat sebagai satu-satunya pendukung Ukraina.”
Ini adalah bagian dari rencana Kremlin untuk membentuk kelompok yang dapat bertindak “sebagai alternatif terhadap Barat dan melemahkan NATO,” tambah ISW.
Sejak invasi besar-besaran ke Ukraina, Putin telah meningkatkan seruannya untuk beralih dari apa yang dikritiknya sebagai sistem politik ekonomi dan global yang didominasi negara-negara Barat.
Dalam kunjungan pertamanya ke Korea Utara dalam 24 tahun, kedua negara menyetujui pakta pertahanan bersama ketika Moskow semakin beralih ke negara yang terisolasi untuk mendapatkan amunisi guna membantu pasukan Rusia di Ukraina.