Pasang Surut Hubungan Donald Trump-Elon Musk, Kini Hangat di Sosial Media

Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk (kanan) berbincang sebelum meninggalkan Gedung Putih dalam perjalanan m
Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk (kanan) berbincang sebelum meninggalkan Gedung Putih dalam perjalanan menuju rumahnya di Florida Selatan di Mar-a-Lago, Florida, pada 14 Maret 2025. (AFP)
0 Komentar

HUBUNGAN antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan miliarder Elon Musk mengalami pasang surut sepanjang tahun.Tetapi semuanya buyar pada Kamis (5/6/2025). Selama berbulan-bulan kedua tokoh ini diperlihatkan kompak di pemerintahan Trump. Elon, pemilik Tesla dan SpaceX, kini berbalik dan menolak RUU Pajak baru yang diusulkan Trump.

Kamis kemarin Musk melangkah lebih jauh dengan menyarankan bahwa presiden AS harus dimakzulkan. Dalam serangkaian posting media sosial, Musk meluncurkan serangan pribadi terhadap Trump, yang berpuncak pada klaim, dibuat tanpa bukti, bahwa Trump ada dalam “file Epstein”.

File Epstein adalah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan mendiang pelaku seks Jeffrey Epstein. Termasuk di dalamnya log perjalanan dan daftar tamu yang terkait dengannya dan rekan-rekannya. Sebagian dari file Epstein tetap rahasia, memicu rasa ingin tahu dan teori konspirasi tentang siapa yang mungkin disebut. Kemarin, Elon langsung menuding Trump ada di dalam file ini.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

Trump, sementara itu, menanggapi gayanya yang khas, amat percaya diri, di media sosialnya sendiri. Trump mengklaim dia meminta Musk untuk meninggalkan perannya di Gedung Putih dan menyarankan pemotongan subsidi pemerintah dan kontrak yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan miliarder itu.

Apa sebenarnya yang terjadi antara Elon dan Trump? Apa yang mungkin terjadi selanjutnya bagi kedua pria yang sering digambarkan sebagai orang terkaya di dunia dan yang paling kuat di dunia ini?

Beberapa bulan sebelum perang kata-kata antara Musk dan Trump meletus, keduanya tampak seperti kekuatan politik yang tidak terpisah. Musk telah menghabiskan hampir 200 juta dolar AS untuk mendukung Trump di masa jabatan kedua pada tahun 2024.

Trump membalasnya dengan menunjuk Musk untuk memimpin departemen pemotongan anggaran pemerintah yang baru dibentuk, yang disebut Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Nama departemen ini mencerminkan kelonggaran yang dimiliki investor miliarder dalam pemerintahan Trump. Kata “doge” mengacu pada meme internet tentang seekor kucing, yang disukai oleh Musk, yang menjadi populer pada tahun 2010.

Musk menjadi salah satu tokoh paling menonjol dalam pemerintahan – dan penangkal petir untuk kritik publik terhadap Trump. Di bawah kepemimpinannya, DOGE memecat ribuan karyawan federal dan menutup berbagai lembaga donor AS, salah satu yang terbesar adalah USAID.

0 Komentar