KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon menuturkan kronologi kejadian versi mereka hingga muncul dugaan pemalakan jatah proyek Chandra Asri Group senilai Rp5 triliun yang videonya viral.
Wakil Ketua Umum I Kadin Cilegon Isbatullah Alibasja menjelaskan sejumlah poin untuk meluruskan kegaduhan yang timbul dari video viral di media sosial. Pada video tersebut, oknum pengusaha Kadin Cilegon ngotot meminta jatah proyek Rp5 triliun tanpa tender.
Jatah ini terkait proyek investasi pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) senilai Rp15 triliun milik Chandra Asri Group. Adu mulut pun tak terhindarkan dengan pihak PT Chengda selaku kontraktor utama proyek tersebut.
Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat
“Tanpa ada lelang! Porsinya harus jelas, tanpa ada lelang, Rp5 triliun untuk Kadin, Rp3 triliun untuk Kadin,” ucap oknum pengusaha tersebut dengan nada tinggi.
Berikut kronologi kejadian dalam pertemuan antara Kadin Cilegon dengan kontraktor proyek hingga muncul ucapan meminta jatah proyek Rp5 triliun yang videonya viral.
Ogah cuma nonton
Wakil Ketua Umum I Kadin Cilegon Isbatullah Alibasja menegaskan para pengusaha lokal ogah jika hanya menjadi penonton dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut. Kadin Cilegon ingin ikut terlibat.
Pria yang akrab disapa Isbat itu mengklaim mendukung penuh investasi yang ada di Cilegon, Banten. Kendati, Kadin Cilegon berharap agar investasi tersebut melibatkan pengusaha lokal.
“Masa proyek dengan nilai investasi Rp15 triliun, masa pengusaha lokalnya nonton? Enggak bagus juga. Karena itu kan gak tuntas video itu, yang viralnya justru Rp5 triliun tanpa tender,” dalih Isbat, dikutip dari detikcom, Kamis (15/5).
“Artinya, kita menyambut baik (investasi), cuma harapan kita agar libatkanlah pengusaha lokal yang kira-kira mampu, yang punya kualifikasi. Tolong diakomodir supaya ada dampak multiplier effect-nya investasi yang Rp15 triliun ini,” sambungnya.
Bantah palak Rp5 triliun
Kadin Cilegon membantah aksi pemalakan Rp5 triliun tersebut. Isbat menegaskan paham bahwa angka sebesar itu tidak mungkin diberikan cuma-cuma.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
“Kita juga paham, mana ada proyek yang Rp5 triliun tanpa tender,” tegas Isbat.
Ia mengatakan pihaknya sadar bahwa proyek triliunan rupiah harus melalui tender atau lelang. Kadin Cilegon mengklaim menghormati prosedur internal perusahaan terkait mekanisme yang bakal ditempuh untuk menggarap proyek tersebut.