PERTEMUAN antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri digelar secara empat mata di kediaman pribadi Megawati di kawasan Teuku Umar, Jakarta Pusat, tidak bisa dianggap sebagai silaturahmi Lebaran semata.
Pertemuan ini menimbulkan tanda tanya besar. Apakah Prabowo tengah merayu banteng merah itu masuk ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran?
Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang turut hadir dalam pertemuan itu menjelaskan pertemuan tersebut lebih bersifat kekeluargaan, bukan politik formal.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
“Kalau malam ini kan antara Pak Prabowo dan Bu Mega memang hubungan selama ini baik-baik saja dan bersahabat sehingga ya pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat sehingga tak terasa waktu berjalan lumayan lama semalam dan banyak yang dibahas oleh kedua tokoh ini,” kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (8/4).
Namun, suasana akrab tak bisa serta-merta menutup kemungkinan bahwa pertemuan dua tokoh bangsa itu punya makna politik yang di dalamnya. Apalagi, Dasco mengatakan bahwa sebagian reuni MegaPro itu berlangsung secara tertutup.
“Saya tidak tahu. Karena pertemuannya lebih banyak 4 mata,” katanya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu, Prabowo tidak datang sendirian. Ia didampingi sejumlah tokoh kunci Gerindra dan anggota Kabinet Merah Putih seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Luar Negeri Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Letkol Teddy, dan Ketua Bappilu Gerindra Aries Marsudiyanto.
Sosok yang mendampingi Megawati juga tak kalah menarik. Malam itu Megawati didampingi oleh Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BIN.
Lebih lanjut, Dasco menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak dirancang secara formal, melainkan ajakan spontan.
“Kebetulan aja itu abis rapat kemarin, saya juga tiba-tiba kok diajak,” katanya.
Baca Juga:Tom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan KemenperinPasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2
Apalagi soal lokasi pertemuan di Teuku Umar yang notabene merupakan markas PDIP, Dasco menilai hal itu hal wajar.
Meski bersifat kekeluargaan, Dasco mengatakan tetap ada perbincangan strategi dari pertemuan tersebut. Menurutnya, diskusi dua tokoh bangsa ini juga menyinggung situasi global dan semangat kebangsaan ke depan.