TIM penyidik Polres Metro Bekasi Kota menyatakan segerombolan remaja dan anak yang dibubarkan saat hendak melakukan aksi tawuran di sekitar Kali Bekasi, Jati Asih adalah sekelompok geng di Bekasi. Mereka berkumpul memang untuk melakukan tawuran dalam rangka ulang tahun geng tersebut.
“Perkumpulan gengster dalam rangka ulang tahun geng Cikunir All Stars,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Kota Bekasi, Kompol Audy Joize Oroh, dalam konferensi pers di Markas Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/10/2024).
Dijelaskan Audy, dalam rangkaian pemeriksaan kasus ini, total 23 saksi sudah dimintai keterangan, yakni 22 anak dan remaja yang sempat ditangkap dan satu remaja berhasil melarikan diri, namun bersedia memberikan keterangan. Dari keterangan 23 saksi itu, kata dia, mereka mengaku memang hendak tawuran, namun masih menunggu lawan.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Para saksi, kata dia, juga menyatakan bahwa tujuh yang melompat dan meninggal di Kali Bekasi adalah bagian dari kelompok itu. Namun, dari hasil pemeriksaan tim RS Bhayangkara Polri Kramati, ketujuhnya meninggal karena tenggelam.
“Pemeriksaan dalam kami temukan pasir, lumpur di saluran pencernaan dan pernapasannya. Kemudian kami ambil sampel getah paru dan di sumsum, kami temukan ganggang atau tumbuhan air,” ujar Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, dr. Farah.
Farah mengatakan tidak ada luka luar terbuka dan patah tulang yang ditemukan dari tubuh jenazah. Tim forensik, kata dia, memang ditemukan dalam kondisi membusuk, berpakaian lengkap, terendam hingga seluruh pakaian basah, dan tangan keriput.
“Dari ketujuh jenazah, dapat disimpulkan dari hasil luar, autopsi dan toksikologi meninggal karena tenggelam,” ucap dia.
Lebih lanjut dipaparkan penyidik bahwa dalam penanganan perkara telah dilakukan pemeriksaan digital forensik atas tiga CCTV di sekitar lokasi. Kemudian, dari analisa CCTV itu didapatkan kronologi mulai dari kedatangan para remaja menggunakan sepeda motor.
Anggota tim penyidik Digital Forensik Bareskrim Polri, RJT, menjelaskan bahwa kedatangan gerombolan remaja pertama kali terlihat di CCTV pada pukul 02.08 WIB dengan menggunakan 11 motor. Kemudian, pukul 02.22 WIB tampak 5 motor kembali melintas ke ke arah bedeng.