PRESIDEN terpilih Amerika Serikat Donald Trump bereaksi terhadap serangan di New Orleans setelah sebuah kendaraan menabrak kerumunan di French Quarter pada hari pertama tahun baru, Rabu (1/1) waktu setempat. Trump melalui platform media sosialnya Truth Social menuding imigran lebih mungkin melakukan kejahatan yang lebih buruk daripada warga negara AS.
“Ketika saya mengatakan bahwa para penjahat yang datang jauh lebih buruk daripada para penjahat yang ada di negara kita, pernyataan itu terus-menerus dibantah oleh Demokrat dan Media Berita Palsu, tetapi ternyata itu benar,” kata Trump.
“Angka kejahatan di negara kita berada pada tingkat yang belum pernah dilihat sebelumnya. Hati kami bersama semua korban yang tidak bersalah dan orang-orang yang mereka cintai, termasuk para petugas Kepolisian New Orleans yang pemberani,” kata Presiden terpilih tersebut.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Presiden dari Partai Republik tersebut lebih lanjut mengatakan sepenuhnya mendukung Kota New Orleans menyelidiki dugaan bahwa insiden tersebut.
Adapun tersangka dikonfirmasi tewas setelah terlibat, baku tembak dengan polisi setelah kejadian.
Serangan terjadi di Bourbon Street, yang dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu tujuan pelancong untuk pesta malam tahun Baru. Banyak orang juga berkumpul di kota itu menjelang perempat final College Football Playoff di Sugar Bowl yang telah dijadwalkan pada Rabu malam di Superdome.
FBI mengatakan pengemudi ialah Shamsud-Din Bahar Jabbar berusia 42 tahun. Dia warga negara AS dan merupakan veteran Angkatan Darat dari Texas.
Bendera yang mewakili kelompok Negara Islam (IS) ditemukan di kait gandengan kendaraan. FBI masih mencoba untuk menentukan kemungkinan Jabbar terkait dengan organisasi teroris. FBI menduga Jabbar tidak bertindak sendiri.