KAPOLDA Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyatakan, satu dari tiga daftar pencarian orang (DPO) kasus pabrik uang palsu yang di kampus UIN Alauddin, Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel nyaris maju dalam Pilkada Serentak 2024.
DPO dimaksud berinisial ASS, merupakan seorang politikus yang sempat ingin maju di Pilgub Sulsel 2024 lalu dan sempat juga mencalonkan Wali Kota Makassar pada tahun 2013 lalu.
Tak hanya itu, DPO juga sempat mengajukan proposal kerja sama kepada salah satu calon kepala daerah di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan di Pilkada serentak 2024.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
“Sempat akan maju Pilkada tapi tidak punya cukup kursi untuk mengusung. Juga sempat mengajukan proposal kerja sama untuk memodali Pilkada Barru, tapi tidak diterima,” ujarnya Yudhi, Kamis (19/12/2024).
Produksi pabrik uang palsu itu mulanya dilakukan dalam skala kecil dengan menggunakan mesin cetak yang juga lebih kecil di rumah DPO ASS di Jalan Sunu, Kota Makassar.
Sindikat ini lalu membeli mesin cetak yang lebih besar karena dirasa perlu untuk mencetak uang palsu lebih banyak. Adapun harga mesin cetak tersebut mencapai Rp 600 juta.
Yudhiawan menyebut bahwa mesin cetak dan bahan baku produksi uang palsu tersebut didanai oleh ASS.