Seberapa Penting Selat Hormuz bagi Ekonomi Dunia

Aris Armunanto, SE. Ak, MM
Aris Armunanto, SE. Ak, MM
0 Komentar

Selama Perang Tanker, Angkatan Laut AS mengerahkan kapal pengawal untuk melindungi kapal-kapal di Teluk. Pada 2019, AS mengirim kapal induk dan pembom B-52 ke wilayah tersebut. Pada tahun yang sama, AS memulai Operasi Sentinel sebagai balasan atas gangguan lalu lintas oleh Iran. 10 negara lain— termasuk Inggris, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain—kemudian bergabung dalam operasi, yang kini dikenal sebagai Konstruksi Keamanan Maritim Internasional.

Sejak akhir 2023, sebagian besar fokus pada merlindungi lalu lintas kapal yang beralih dari Selat Hormuz ke Laut Merah selatan, jalur air vital lainnya di kawasan tersebut, dan Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkannya dengan Teluk Aden dan Samudra Hindia.

Serangan Houthi yang didukung Iran terhadap kapal-kapal yang masuk atau keluar dari Laut Merah menjadi perhatian yang lebih besar daripada Selat Hormuz.

Siapa yang Paling Bergantung pada Selat Hormuz?

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Arab Saudi mengekspor minyak terbanyak melalui Selat Hormuz, meski bisa mengalihkan pengiriman ke Eropa menggunakan jaringan pipa sepanjang 1.200 km melintasi kerajaan ke terminal di Laut Merah, sehingga bisa menghindari Selat Hormuz dan Laut Merah selatan.

Uni Emirat Arab bisa mengekspor sebagian minyak mentahnya tanpa bergantung pada selat tersebut, dengan mengirim 1,5 juta barel per hari melalui jaringan pipa dari ladang minyaknya ke Pelabuhan Fujairah di Teluk Oman di selatan Hormuz.

Dengan ditutupnya jaringan pipa minyak ke Mediterania, semua ekspor minyak Irak saat ini dikirim melalui laut dari Pelabuhan Basra, melewati selat ini, sehingga sangat bergantung pada kebebasan lalu lintas.

Kuwait, Qatar, dan Bahrain tidak punya pilihan selain mengirim minyak mereka melalui jalur air ini. Sebagian besar minyak yang melewati Selat Hormuz menuju ke Asia.

Iran juga bergantung pada transit melalui Selat Hormuz untuk ekspor minyaknya. Iran memiliki terminal ekspor di Jask di ujung timur selat ini, yang secara resmi dibuka pada Juli 2021.

Fasilitas ini memberikan Teheran sarana untuk mengekspor sebagian kecil minyaknya ke pasar global tanpa menggunakan jalur air ini, dan tangki penyimpanannya mulai diisi dengan minyak mentah secara bertahap sejak akhir tahun lalu.

0 Komentar