Pemerintah Iran pernah mengganggu Lalu Lintas Kapal di Masa Lalu
Iran mengintimidasi kapal-kapal di Teluk Persia selama puluhan tahun untuk menunjukkan ketidakpuasan terhadap sanksi yang dijatuhkan padanya, atau sebagai alat tawar-menawar dalam sengketa.
Pada April 2024, beberapa jam sebelum melancarkan serangan drone dan rudal ke Israel, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyita kapal kontainer yang terkait dengan Israel di dekat Selat Hormuz.
Iran membebaskan awak kapal tersebut bulan berikutnya, menurut publikasi perdagangan Lloyd’s List. Teheran menuduh MSC Aries melanggar peraturan maritim, tetapi analis menunjuk pada hubungan kepemilikannya dengan Israel sebagai motifnya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Ketika menyita kapal tanker yang menuju AS pada April 2023, Iran mengatakan kapal tersebut menabrak kapal lain. Namun, tindakan itu tampaknya merupakan balasan atas penyitaan kapal yang mengangkut minyak mentah Iran di lepas pantai Malaysia oleh otoritas AS dengan alasan pelanggaran sanksi.
Pada Mei 2022, Iran menyita dua kapal tanker Yunani dan menahannya selama enam bulan, diduga sebagai balasan atas penyitaan minyak Iran oleh otoritas Yunani dan AS di kapal lain.
Kargo tersebut akhirnya dilepaskan dan kapal tanker Yunani dibebaskan. Begitu pula minyak di kapal tanker yang menurut Iran disita pada Januari “sebagai balasan atas pencurian minyak oleh AS.”
Apakah Iran Pernah Tutup Selat Hormuz?
Belum pernah. Selama perang 1980-1988 antara Irak dan Iran, pasukan Irak menyerang terminal ekspor minyak di Pulau Kharg, sebelah barat laut selat, sebagian untuk memprovokasi balasan Iran yang akan menyeret AS ke dalam konflik.
Setelah itu, dalam Perang Tanker, kedua belah pihak menyerang 451 kapal di antara mereka. Hal itu secara signifikan meningkatkan biaya asuransi tanker dan mendorong kenaikan harga minyak. Ketika sanksi dijatuhkan pada Iran tahun 2011, Iran mengancam akan menutup selat tersebut, tetapi pada akhirnya mundur.
Komodor Alireza Tangsiri, kepala pasukan laut IRGC, mengatakan sesaat sebelum menyita MSC Aries bahwa Iran memiliki opsi untuk mengganggu lalu lintas di Selat Hormuz, tetapi memilih tidak melakukannya.
Respon Pemerintah AS dan Sekutunya atas Ancaman Lalu Lintas di Selat Hormuz di Masa Lalu.