SETELAH AS bergabung dengan Israel menyerang situs-situs nuklir negara tersebut, Pemerintah Iran menyatakan akan mempertimbangkan semua opsi untuk mempertahankan diri.
Salah satunya dengan cara yang bisa dilakukan untuk menekan musuh-musuhnya agar mundur ialah dengan cara memblokir atau menutup Selat Hormuz untuk lalu lintas kapal.
Selat sempit di muara Teluk Persia ini menangani sekitar seperempat perdagangan minyak dunia melalui laut. Jadi, jika Iran mampu mencegat akses kapal tanker raksasa yang mengangkut minyak dan gas ke China, Eropa, dan kawasan konsumen energi utama lainnya, harga minyak akan melonjak tinggi dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Iran telah mentargetkan kapal-kapal dagang yang melintasi titik krusial tersebut di masa lalu, dan beberapa kali mengancam akan memblokir selat tersebut. Pengiriman melalui selat Hormuz sejauh ini sebagian besar belum terpengaruh oleh konflik tersebut.
Namun, angkatan laut di wilayah tersebut memperingatkan bahwa kapal-kapal, terutama yang terkait dengan AS, akan menghadapi risiko yang lebih tinggi, dan Yunani memperingatkan pemilik kapalnya untuk berpikir ulang jika mereka berencana melewati selat tersebut.
Sejarah Selat Hormuz
Sejarah Kuno Selat Hormuz, yang terletak di persimpangan vital antara Iran dan Semenanjung Arab, menunjukkan peran pentingnya sebagai jalur perdagangan sejak zaman kuno.
Dikenal sebagai gerbang utama bagi perdagangan energi global, selat ini terus menjadi pusat ketegangan geopolitik yang dapat mempengaruhi pasar minyak dunia secara signifikan.
Selat Hormuz, dengan panjang sekitar 96 kilometer dan lebar bervariasi antara 39 hingga 96 kilometer, tidak hanya memiliki nilai strategis tetapi juga sejarah yang kaya. Pada era Kekaisaran Persia, selat ini menjadi jalur utama perdagangan barang-barang mewah seperti rempah-rempah, sutra, dan logam mulia, yang diangkut dari Asia ke Eropa.
Penguasaan atas selat ini sering berpindah tangan; Portugis merebut kendali pada abad ke-16 dan membangun benteng untuk mengamankan jalur dagang, sebelum akhirnya Inggris mengambil alih kekuasaan pada abad ke-20.
Di Mana Letak Selat Hormuz?
Selat ini menghubungkan Teluk Persia dengan Samudra Hindia, di mana Iran di sebelah utara dan Uni Emirat Arab serta Oman di sebelah selatan. Panjangnya hampir 161 km dan lebarnya 34 km di titik tersempitnya, di mana jalur pelayaran di setiap arah hanya selebar 3 km.