DUA kapal tanker minyak bertabrakan dan terbakar pada Selasa 17 Juni 2025 di dekat Selat Hormuz, tempat gangguan elektronik meningkat selama konflik antara Iran dan Israel. Tetapi tidak ada cedera pada awak kapal atau tumpahan minyak yang dilaporkan.
Dengan Iran dan Israel saling menembakkan rudal sejak Jumat, gangguan tersebut telah mengganggu sistem navigasi di dekat jalur air vital antara Iran dan Oman yang menangani sekitar seperlima dari minyak yang diangkut melalui laut di dunia.
Penjaga pantai Uni Emirat Arab mengatakan telah mengevakuasi 24 orang dari salah satu kapal, Adalynn, ke pelabuhan Khor Fakkan setelah kecelakaan 24 mil laut di lepas pantai timurnya.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Personel di kapal tanker kedua, Front Eagle, dilaporkan aman tanpa polusi yang terlihat setelah kebakaran di deknya, menurut pemiliknya, perusahaan Frontline yang terdaftar di Oslo.
Frontline kemudian memberi tahu bahwa insiden tersebut akan diselidiki, tetapi tidak ada indikasi adanya campur tangan dari luar.
“Front Eagle membawa 2 juta barel minyak mentah Irak dan sedang dalam perjalanan menuju Zhoushan di Tiongkok,” menurut layanan pemantauan TankerTrackers.com, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 18 Juni 2025.
Adalynn, tanker kelas Suezmax milik Global Shipping Holding Ltd yang berpusat di India, tidak membawa kargo dan berlayar menuju Terusan Suez di Mesir, kata layanan pemantauan tersebut.
TankerTrackers.com mengatakan di X,” Front Eagle bergerak ke selatan dengan kecepatan 13,1 knot saat “melakukan belokan ke kanan (kanan), yang mengakibatkan tabrakan dengan bagian pelabuhan (sisi pelabuhan belakang) Adalynn, yang melaju ke tenggara dengan kecepatan 4,8 knot.”
Selat Hormuz menghubungkan Teluk di barat laut dengan Teluk Oman di tenggara dan Laut Arab di seberangnya. Antara awal tahun 2022 hingga bulan lalu, sekitar 17,8 juta hingga 20,8 juta barel minyak mentah, kondensat, dan bahan bakar mengalir setiap hari, menurut data dari Vortexa.
Pusat informasi JMIC milik Pasukan Maritim Gabungan multinasional yang dipimpin AS mengatakan dalam sebuah pernyataan minggu ini bahwa mereka telah menerima laporan tentang gangguan elektronik yang berasal dari sekitar pelabuhan Iran di Bandar Abbas, di pantai utara selat, dan daerah lain di kawasan Teluk.