Korea Utara Curi Perhatian Dunia Kapal Perusak Rudal Terbaru Terbalik Saat Peluncuran ke Laut

Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan aparat yang bertugas menyelamatkan kapal perang merek
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan aparat yang bertugas menyelamatkan kapal perang mereka dari potensi tenggelam dengan menggunakan balon. (The New York Post/DOK)
0 Komentar

KOREA Utara kembali mencuri perhatian dunia, kali ini bukan karena kekuatan militer yang menakutkan, melainkan insiden memalukan yang melibatkan kapal perangnya. Kapal perusak rudal terbaru milik Pyongyang dilaporkan terbalik saat proses peluncuran ke laut pada Mei 2025 lalu.

Insiden ini tertangkap citra satelit yang dipublikasikan The New York Times. Kapal perang kelas Choe Hyuan itu terbalik akibat peluncuran menyamping (sideways launch), metode yang dikenal berisiko tinggi. Namun yang paling menyita perhatian adalah cara Korea Utara mencoba menyelamatkan kapal tersebut, bukan dengan crane atau ponton seperti standar internasional, tetapi dengan balon raksasa.

The Drive, Senin (9/6/2025) menyebutkan, kapal ini merupakan bagian dari ambisi Korea Utara membangun angkatan laut berkemampuan operasional di laut lepas (blue water navy), bukan sekadar pertahanan pesisir.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

“Namun penggunaan balon udara untuk membalikkan kapal yang terjungkal justru mengundang tawa sekaligus kekhawatiran di kalangan pengamat militer,” jelas mereka.

Meski terdengar aneh, metode tersebut dilaporkan berhasil, setidaknya menurut analisis citra satelit. Namun teknik penyelamatan ini dinilai mencerminkan wajah khas Korea Utara: ambisi besar, tapi sering tak diimbangi dengan kemampuan teknis yang memadai.

Secara teori, kapal perang baru ini bisa meluncurkan rudal dan memperkuat posisi militer Korea Utara. Tapi sejumlah analis menyebut kapal-kapal tersebut rentan dan bisa jadi sasaran empuk jika terjadi konflik nyata. Di mata militer Barat, mereka hanya “bebek duduk” yang mudah dihancurkan.

Meski begitu, keberadaan kapal ini tetap perlu diperhitungkan, terutama jika dipadukan dengan kekuatan rudal balistik Korea Utara yang terus berkembang, serta posisinya sebagai pendukung Rusia dalam konflik Ukraina.

Di balik insiden lucu dan memalukan ini, Korea Utara tetap menunjukkan keseriusannya dalam membangun kekuatan militer, baik lewat rudal nuklir maupun armada laut. Namun, dunia juga diingatkan bahwa negara tertutup ini masih sering tersandung oleh keterbatasannya sendiri.

Dari roket yang meledak sebelum lepas landas hingga kapal perang yang harus dibalik pakai balon, Korea Utara kembali menunjukkan perpaduan antara bahaya dan ketidakefisienan, dua sisi yang membuatnya terus diawasi dunia.

0 Komentar