SLOGAN America First memiliki sejarah panjang di Amerika Serikat. Diperbarui Donald Trump selama kampanye presiden tahun 2016, dan sekali lagi dipromosikan sebagai prinsip dasar kebijakannya sejak ia kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari 2025.
Slogan tersebut mencerminkan visi nasionalis dan proteksionis sejak lahirnya Amerika Serikat ini, memproklamirkan keunggulan kepentingan Amerika dalam kebijakan luar negeri dan perdagangan.
“We are gathered today to announce a new executive order that will be heard in every city, every foreign capital, and every center of power. From this day forward, it will be strictly America First. America First!” declared Donald Trump during his inaugural address on January 20, 2017. This phrase, “America First,” which had worried world leaders, was brought back to the forefront upon his return to the White House eight years later.
Baca Juga:Inisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen TepatJumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way Kanan
Asal mula slogan yang menjadi elemen sentral retorika Donald Trump ini sebenarnya sudah ada sejak jauh lebih awal dalam sejarah Amerika Serikat.
Isolasionisme: pengulangan Amerika kuno
Isolasionisme bukanlah hal baru dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Ini adalah tradisi lama Amerika yang didasarkan pada gagasan bahwa negara tersebut harus menghindari keterlibatan dalam urusan dunia dan fokus pada kepentingan dalam negerinya sendiri.
Pada akhir abad ke-18, visi kebijakan luar negeri ini bermula, dalam pidato kepresidenan terakhir George Washington yang terkenal, “Pidato Perpisahan” pada tahun 1796. Presiden pertama Amerika Serikat memperingatkan rakyatnya terhadap aliansi permanen dengan kekuatan asing dan sebaliknya menganjurkan kebijakan netralitas dan independensi.
Pada awal abad ke-20, tradisi isolasionis ini diuji beberapa kali, terutama pada Perang Dunia Pertama. Namun terlepas dari partisipasi Amerika Serikat dalam perang (1917-1918), sentimen isolasionis yang sangat kuat masih mengakar di negara tersebut.
Setelah perang, sebagian besar masyarakat Amerika ingin menghindari keterlibatan lebih lanjut dalam konflik Eropa. Jarak ini diperkuat oleh kekecewaan Amerika terhadap hasil Perjanjian Versailles, yang tidak memenuhi harapan Washington terkait keamanan internasional.
Dalam konteks tahun 1920-an inilah slogan America First lahir, diteriakkan oleh mereka yang menentang masuknya Amerika Serikat ke dalam komitmen internasional yang terkait dengan Empat Belas Poin Presiden Woodrow Wilson dan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa.