KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang pada momentum libur Idulfitri 1446 H/Lebaran 2025 turun. Hal ini seiring dengan turunnya jumlah pemudik tahun ini.
Hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan hingga akademisi menyatakan, jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia. Jumlah ini turun 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idulfitri 2025 diprediksi tutun menjadi Rp137,9 triliun,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang dalam keterangan di Jakarta, Selasa (18/3).
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
Sarman menuturkan, prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta orang atau setara dengan 36,26 juta keluarga, dengan asumsi setiap keluarga beranggotakan empat orang.
Jika rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta, atau naik 10% dari tahun lalu, maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp137,9 triliun. Jumlah ini masih berpotensi naik lantaran hitungannya dari skala minimal dan moderat.
“Jika per keluarga membawa rata-rata Rp4 juta, maka potensi perputaran bisa mencapai Rp145 triliun, sehingga potensi perputaran di kisaran Rp137 triliun hingga Rp145 triliun,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sarman menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah pemudik. Pertama, jarak libur Natal-Tahun Baru dan Idulfitri yang sangat berdekatan, sehingga mereka yang sempat berlibur selama akhir tahun tidak lagi merencanakan liburan atau pulang kampung saat libur Idulfitri.
Kedua, momentum tahun ajaran baru sekolah yang sudah dekat membuat masyarakat cenderung berhemat (saving). Ketiga, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Faktor keempat, yakni penurunan daya beli masyarakat serta faktor cuaca juga mempengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung.
Bank Indonesia sendiri sebelumnya telah mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp180,9 triliun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025, kendati diprediksi uang layak edar tersebut tidak akan terserap sepenuhnya.
Adapun perputaran uang selama libur Lebaran diproyeksi menyebar sekitar 60%-nya di Pulau Jawa sebagai tujuan utama mudik setiap tahun seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan sekitar Jabodetabek. Sedangkan sisanya 40% akan menyebar wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.