PERDANA Menteri Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali mengaku, masih belum mengetahui kondisi maupun keberadaan Presiden Suriah Bashar al-Assad berikut Menteri Pertahanan (Menhan) Ali Mahmoud Abbas. Keduanya dilaporkan terbang meninggalkan Damaskus hingga keberadaannya tidak terdeteksi lagi ketika pasukan oposisi menguasai Suriah.
“Saya tak memiliki informasi apapun soal keberadaan Presiden Bashar Al-Assad dan Menhan Ali Abbas,” ucap Al-Jalali kepada televisi Arab Saudi Al Arabiya melalui saluran telepon di Damaskus, Ahad (8/12/2024).
Al-Jalali sebelumnya menyatakan, ia dan 18 menteri kabinet Suriah lainnya membuat keputusan teguh untuk tetap bertahan di Damaskus dan tidak akan melarikan diri ke negara lain. Dia menyatakan, telah menjalin komunikasi dengan pimpinan kelompok oposisi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang telah memasuki Ibu Kota Suriah.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Menteri Komunikasi Iyad Mohammad Al-Khatib menjelaskan, selain Presiden Assad dan Menhan Abbas, keberadaan Menteri Luar Negeri (Menlu) Bassam Sabbagh juga tak diketahui anggota kabinet yang masih bertahan di Damaskus. Dia juga memastikan, kelompok oposisi yang merebut Damaskus menjamin keselamatan menteri-menteri yang tetap bertahan di ibu kota Suriah tersebut.
Selain itu, Khatib berkata, justru mengetahui kabar dugaan kaburnya Presiden Assad ke luar Suriah dari laporan media yang beredar. Situs pelacak penerbangan Flightradar24 melaporkan, sebuah pesawat Ilyushin IL-76 milik Syrian Air terdeteksi terbang di langit Damaskus pada pukul 02.00 waktu setempat dan hilang 40 menit kemudian di Kota Homs.
Pesawat tersebut hilang dari pantauan radar dengan ketinggian terakhir tercatat 1.624 kaki dengan kecepatan hanya 62 mil per jam. Keberadaan pesawat tersebut kini tak diketahui. Kantor Kepresidenan Suriah pun membantah berita yang diwartakan media setempat bahwa Presiden Assad kabur keluar Suriah.
Sementara itu, sejumlah video yang disebarluaskan media Arab memperlihatkan kerumunan masyarakat di Damaskus menumbangkan Patung Hafez Al-Assad. Hafez adalah presiden Suriah periode 1971-2000 yang merupakan ayah dari Bashar Al-Assad.
Video lain menunjukkan warga Damaskus secara leluasa memasuki Istana Kepresidenan Suriah untuk berfoto dan berusaha mengambil lukisan yang tergantung di dinding, tanpa adanya intervensi pihak keamanan. Kelompok oposisi bersenjata juga terpantau melalui video lain sudah ada di kawasan Kafar Sousah di barat daya Damaskus.