Pada saat itu, wilayah ini merupakan populasi masyarakat independen yang damai dan terpelajar, yang satu-satunya kejahatan yang mereka lakukan adalah mengikuti cara hidup keagamaan yang bertentangan dengan yang ditetapkan oleh Roma.
Kaum Cathari, atau kaum Cathar, adalah penganut Gnostik. Pada saat Perang Salib berakhir, Languedoc telah berubah total, kembali ke dalam kebiadaban yang menjadi ciri khas seluruh Eropa. Dengan transformasi itulah muncul anonimitas yang bertahan selama 600 tahun.
Pada tahun 1885, seorang pendeta, Bérenger Saunière ditempatkan di Rennes-le-Château. Pada saat itu, gereja kuno sangat membutuhkan restorasi yang mahal namun pendeta yang miskin tersebut tidak memiliki uang yang diperlukan untuk melakukan perbaikan.
Baca Juga:Penjelasan Penting BMKG Soal Bencana Hidrometeorologi di Sejumlah Wilayah Jabar di Malam NatalWaspada Angin Puting Beliung hingga Hujan Es Malam Tahun Baru 2024 di Wilayah Berikut Ini
Akhirnya, pada tahun 1891, pinjaman kecil diatur selama pekerjaan altar dibongkar. Di dalam salah satu pilar altar berongga ditemukan dokumen, bagan silsilah, dan teks kode Latin yang begitu rumit sehingga mengejutkan bahwa kode-kode tersebut pernah diuraikan.
Namun kunci solusinya ditemukan terukir di batu nisan di pemakaman gereja. Bunyinya: Bergère pas de tentation que Poussin Teniers gardent la clef, pax 681… dll., A Dagobert II roi et a Sion est ce tresor et il est la mort.
Tak lama setelah penemuannya, pendeta tersebut pergi ke Paris dan menunjukkan perkamen berkode tersebut kepada spesialis di St. Sulpice. Sekembalinya ke desa, ia membawa reproduksi tiga lukisan, salah satunya kini diketahui adalah Les bergers d’Arcadie karya Poussin yang sangat mirip dengan lokasi di lembah dekat Rennes-le-Château.
Beberapa saat kemudian, Bérenger Saunière mulai mengeluarkan banyak uang. Apa yang ia temukan?
Ksatria Templar adalah ordo militer religius yang didirikan pada tahun 1118 tetapi mungkin memiliki koneksi lebih awal ke Tanah Suci.
Dikatakan bahwa 9 ksatria ini beetugas melindungi peziarah Kristen dalam perjalanan mereka ke Tanah Suci. Selama 9 tahun, mereka tidak mengizinkan anggota baru untuk bergabung tetapi popularitas dan kekuasaan mereka berkembang pesat selama abad ke-12 dan ke-13 menyusul keberhasilan awal perang salib.
Para Templar memperoleh properti dan tanah ke mana pun mereka bepergian dan mereka sangat kaya di Prancis. Namun, mereka tidak dikendalikan oleh raja-raja di negara tempat mereka tinggal, melainkan hanya bertanggung jawab kepada Paus.