ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekitar 80 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi di 11 negara, memperingatkan bahwa lebih banyak kasus kemungkinan akan dilaporkan.
WHO mengatakan bahwa 50 kasus lain yang dicurigai sedang diselidiki, tanpa menyebut nama negara mana pun.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (20/5/2022), WHO mengatakan bahwa wabah baru-baru ini yang dilaporkan di 11 negara sejauh ini tidak biasa, karena terjadi di negara-negara non-endemik.
Baca Juga:Elon Musk Menyeret Dinasti Rothschild di Twitter, Benarkah?Kibarkan Bendera LGBT, Begini Penjelasan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta
Penyataan itu mengatakan WHO bekerja sama dengan negara-negara yang terkena dampak dan lainnya untuk memperluas pengawasan penyakit untuk menemukan dan mendukung orang-orang yang mungkin terpengaruh.
WHO juga memperingatkan agar tidak menstigmatisasi kelompok karena penyakit itu.
“Ini bisa menjadi penghalang untuk mengakhiri wabah karena dapat mencegah orang mencari perawatan, dan menyebabkan penyebaran yang tidak terdeteksi,” katanya.
“Saat kita memasuki musim panas dengan pertemuan massal, festival, dan pesta, saya khawatir penularan dapat dipercepat,” terang Direktur regional WHO Eropa Hans Kluge memperingatkan.
Dia menambahkan bahwa semua kecuali satu dari kasus baru-baru ini tidak memiliki riwayat perjalanan yang relevan ke daerah di mana cacar monyet endemik.
Sebelumnya, infeksi dikonfirmasi di Italia, Swedia, Spanyol, Portugal, AS, Kanada, dan Inggris –kasus Eropa pertama dilaporkan.
Cacar monyet paling sering terjadi di daerah terpencil di Afrika Tengah dan Barat.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, ini adalah infeksi virus langka yang biasanya ringan dan kebanyakan orang sembuh dalam beberapa minggu.
Baca Juga:Bertambah Lagi 531 Tentara Azov Menyerah di Pabrik Baja Azovstal, Donbas Hancur LeburKomando Resimen Azov Ternyata Masih Bersembunyi di Pabrik Baja Azovstal
Virus tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang dan risiko terhadap masyarakat luas dikatakan sangat rendah.
Tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet, tetapi tusukan cacar menawarkan perlindungan 85% karena kedua virus tersebut sangat mirip.
Kasus pertama penyakit ini di Inggris dilaporkan pada 7 Mei. Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan pasien baru-baru ini melakukan perjalanan ke Nigeria, mereka diyakini telah tertular virus sebelum bepergian ke Inggris.
Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan pada Jumat (20/5/2022), hingga saat ini ada 20 kasus yang dikonfirmasi di Inggris.