- Bekerja dari rumah alih-alih di kantor
- Menutup sekolah atau beralih ke kelas online
- Bertemu orang lain dengan telepon atau video call alih-alih secara langsung
- Membatalkan atau menunda konferensi dan rapat besar
Selama melakukan social distance, ada baiknya Anda tetap bekerja sama dengan pihak berwenang. Anda tetap harus mengikuti arahan dari kementerian kesehatan atau lembaga berwenang launnya untuk menghentikan penyebaran penyakit menular.
Selama virus corona COVID-19 ini menyebar, Anda mungkin takut dan panik. Ketakutan itu normal dan mendidik diri sendiri adalah cara yang bagus untuk mengimbangi kecemasan tersebut. Usahakan untuk tetap mendapat informasi dari sumber yang terpercaya soal virus corona di sekitar wilayah Anda.
Apa itu Karantina dan Isolasi Diri?
Karena jumlah kasus virus corona di seluruh dunia terus meningkat, pejabat kesehatan mendorong orang untuk melakukan apa saja untuk membatasi penyebaran penyakit.
Baca Juga:Imbauan Social Distancing Tidak Efektif, Ini BuktinyaPresiden FIFA Minta Seluruh Federasi Sepak Bola Dunia Lindungi Pemain, Pelatih hingga Suporter
Selain rekomendasi seperti sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh mulut atau mata Anda, langkah-langkah yang lebih serius dapat diambil untuk menyetop penyebaran COVID-19, seperti karantina diri.
Meskipun tidak semua orang disarankan untuk melakukan karantina diri, taktik ini dapat bermanfaat dalam melindungi orang lain dari penyebaran penyakit menular. Ada sedikit perbedaan antara karantina diri dan isolasi diri.
Menurut Johns Hopkins Medicine, orang-orang yang telah terpapar virus corona baru dan yang berisiko terkena COVID-19 dapat mempraktikkan karantina diri sendiri.
Pakar kesehatan merekomendasikan, karantina diri sendiri berlangsung selama 14 hari. Dua minggu cukup untuk mengetahui apakah mereka akan menjadi sakit dan menular ke orang lain.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karantina dapat direkomendasikan untuk individu yang diyakini telah terpapar penyakit menular seperti COVID-19, tetapi tidak bergejala.
Selain memantau jika gejalanya berkembang, berada di karantina berarti seseorang yang mungkin terpapar tidak akan menularkan penyakit kepada orang lain, karena mereka tinggal di rumah.
Bagi orang-orang yang dipastikan memiliki COVID-19, isolasi adalah langkah tepat. Isolasi adalah istilah perawatan kesehatan yang berarti menjauhkan orang-orang yang terinfeksi penyakit menular dari mereka yang tidak terinfeksi.