Perempuan-perempuan itu beraksi bagaikan gadis-gadis James Bond. Tampil menggoda serta rela menyerahkan tubuhnya kepada intel lawan demi mengorek data-data berharga. Dalam video dokumenter Spionage yang dipublikasikan Discovery Channel, korban praktik ini bisa siapa saja; tua-muda, lajang-berpasangan, homoseksual-heteroseksual, duta besar, atase militer, wartawan, bahkan penjaga keamanan. Merekalah korban yang biasa disebut honey trap atau jebakan seksual.
Sersan marinir AS bernama Clayton J. Lonetree pernah jadi korbannya. TIME edisi 1987 mencatat: “Clayton Lonetree, 25 tahun, sangat terhormat dengan tugasnya sebagai pengawal keamanan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow … Ia diduga oleh atasannya membantu KGB Soviet mencuri dokumen rahasia dari kantor Diplomatik Amerika di Moskow dan Wina. Lonetree, menurut pihak berwajib, punya hubungan asmara dengan agen perempuan KGB yang bekerja sebagai penerjemah di kedutaan.” Kedekatan itu berbuah sial. Lonetree pun harus dihukum dihukum sembilan tahun penjara.
Jauh sebelum Lonetree, ada pula kisah John Vassall yang bekerja sebagai staf atase militer di Kedutaan Besar Inggris di Moskow. Lonetree yang dan homoseksual (waktu masih ilegal) terkena honey trap pada Juni 1956. Percintaan sesama jenisnya dipotret Rusia.
Baca Juga:Imaji XinjiangCuaca Ekstrem, BMKG Imbau Warga Jawa Barat
Vassall, yang enggan kehidupan seksualnya dibongkar, langsung menyerahkan sejumlah dokumen yang memuat informasi soal mata-mata negeri Ratu Elizabeth kepada KGB. Namun, kasusnya segera redup lantaran sebuah kasus yang jauh lebih merusak kredibilitas pemerintahan Perdana Menteri Macmillan (1957-1963), yakni jalinan cinta segitiga John Profumo-Christine Keeler-Yevgeny Ivanov.Christine Keeler, model asal Inggris, berkenalan dengan Profumo, orang penting dalam Departemen Pertahanan Inggris. Profumo, yang sudah beristri, menjalin asmara dengan Keeler. Namun, di balik gairah asmara keduanya, Keeler rupanya juga berhubungan mesra pula dengan Ivanov, staf atase militer Soviet di Inggris.
Perselingkuhan Profumo dan Ivanov akhirnya terbongkar pada 1963. Terkuaknya skandal itu memaksa Profumo untuk meletakkan jabatan. Selain itu, kabinet pimpinan Macmillan kemudian goyah dan bubar tak lama setelah skandal tersebut diketahui publik.
Hari ini, praktik menggunakan seks dalam operasi intelijen pun masih marak dipakai Rusia. Peter Sullivan dalam “How to Use Sex Like a Russian Spy” yang terbit di Foreign Policy, mencontohkan kasus Anna Chapman, agen rahasia Rusia yang menggunakan pernikahannya dengan Alex Chapman—yang dijumpainya di London—guna mendapatkan paspor Inggris, agar kemudian bisa dipakai masuk ke AS.