Bertemu Biden, Xi Jinping Tegaskan 7 Prinsip Hubungan China-Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping. (id.usembassy.gov)
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping. (id.usembassy.gov)
0 Komentar

PRESIDEN Xi Jinping menegaskan tujuh prinsip yang harus dijaga dalam hubungan China dan Amerika Serikat kepada Presiden Joe Biden, saat kedua pemimpin negara itu bertemu di sela-sela KTT APEC di Lima, Peru, pada Sabtu (16/11).

“Ada baiknya untuk meninjau kembali pengalaman empat tahun terakhir dan mengambil pelajaran dari pengalaman itu,” kata Xi dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China, Minggu.

“Pelajaran pertama, penting untuk memiliki paradigma yang benar. Perangkap Thucydides bukanlah keniscayaan historis,” tuturnya.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Perangkap Thucydides mengacu pada pernyataan sejarawan Yunani kuno yang menyebut bahwa, ketika kekuatan yang sedang bangkit mengancam untuk menggantikan kekuatan yang berkuasa, perang menjadi hasil yang paling mungkin terjadi.

“Perang Dingin baru tidak boleh dan tidak dapat dimenangkan. Membendung China adalah tindakan yang tidak bijaksana, tidak dapat diterima dan pasti akan gagal,” katanya mengingatkan.

Kedua, ujar Xi, penting untuk menyelaraskan kata-kata dengan tindakan.

“Seseorang tidak dapat membangun dirinya sendiri tanpa kredibilitas. China selalu menepati kata-katanya. Jika AS selalu mengatakan satu hal kemudian melakukan hal lain, itu hanya akan merusak citranya sendiri, juga kepercayaan China terhadap AS,” katanya.

Ketiga, penting untuk memperlakukan pihak lain secara setara. Sebagai dua negara besar, kata Xi, baik China maupun AS tidak boleh saling memaksakan keinginan, menekan, ataupun merampas hak sah demi mempertahankan status sebagai pemimpin.

Keempat, penting untuk tidak menantang garis merah dan prinsip-prinsip utama.

“Kontradiksi dan perbedaan antara China dan AS tidak dapat dihindari tapi satu pihak tidak boleh merusak kepentingan inti pihak lain, apalagi mencari konflik atau konfrontasi,” kata Presiden Xi.

Prinsip “Satu China” dan tiga komunike bersama China-AS adalah landasan politik hubungan China-AS. Prinsip-prinsip tersebut harus dipatuhi, katanya.

Xi menyebut masalah Taiwan, demokrasi dan hak asasi manusia, jalur dan sistem China, serta hak pembangunan China sebagai garis merah bagi China.

Baca Juga:Pendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor Gula

“Keempat hal ini tidak boleh ditantang karena merupakan pagar pembatas dan jaring pengaman terpenting bagi hubungan China-AS,” katanya menegaskan.

Kelima, penting untuk melakukan lebih banyak dialog dan kerja sama.

0 Komentar