Tokoh Pelestari Budaya Tradisi Kraton Kasepuhan Cirebon, Raden Ayu Irawati Pakuningrat Wafat

Raden Ayu Irawati Pakuningrat yang merupakan istri dari Almarhum Sultan XIII, PRA Maulana Pakuningrat wafat pa
Raden Ayu Irawati Pakuningrat yang merupakan istri dari Almarhum Sultan XIII, PRA Maulana Pakuningrat wafat pada Senin (27/5/2024) pukul 21.36 WIB.
0 Komentar

KABAR duka menyelimuti Keraton Kasepuhan Cirebon, Raden Ayu Irawati Pakuningrat yang merupakan istri dari Almarhum Sultan XIII, PRA Maulana Pakuningrat wafat pada Senin (27/5/2024) pukul 21.36 WIB.

Raden Ayu Irawati yang dikenal sebagai Den Ayu Sepuh merupakan sosok yang dihormati dan dicintai oleh masyarakat Cirebon. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Keraton, kerabat dan juga seluruh masyarakat yang mengenalnya.

Sebagai istri dari Sultan XIII Keraton Kasepuhan Cirebon, Raden Ayu Irawati memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi keraton.

Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama

Upacara pelepasan jenazah Raden Ayu Irawati Pakuningrat dihadiri oleh Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi dan keluarga besar Keraton Kasepuhan, kerabat, serta masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Den ayu sepuh selanjutnya dibawa ke Astana Gunung Jati Cirebon untuk dimakamkan.

“Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kota Cirebon kami menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Almarhumah, semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT,” ujar Agus Mulyadi saat melepas jenazah di bangsal Pringgodani Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon.

Sementara itu, keluarga Keraton Kasepuhan berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Kota Cirebon atas bantuan yang telah diberikan mulai dari almarhumah sakit hingga wafat.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemkot dan masyarakat Cirebon pada umumnya atas partisipasi sejak almarhumah sakit hingga tidak adanya,” ujar Kyai Jumhur, penghulu masjid Agung Sang Cipta Rasa mewakili keluarga.

Selanjutnya jenazah almarhumah selanjutnya dibawa menggunakan mobil ambulan ke Astana Gunung Jati.

Seluruh warga Cirebon diimbau untuk turut mendoakan dan mengenang jasa-jasa almarhumah yang telah banyak memberikan kontribusi dalam melestarikan budaya dan tradisi Cirebon. (*)

0 Komentar