Perdamaian Palestina-Israel Sangat Sulit, Begini Penjelasan Gus Baha

Perdamaian Palestina-Israel Sangat Sulit, Begini Penjelasan Gus Baha
0 Komentar

PERANG antara Israel dan Palestina diyakini banyak pihak tidak akan berhenti hingga dunia berakhir. Karena itu, upaya perdamaian antara kedua pihak dinilai akan sia-sia.

Seperti dinilai KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, perdamaian antara Palestina dan Israel adalah hal yang sangat sulit. Sebab, masing-masing menganggap Yerussalem adalah miliknya, lantaran karena kitab suci masing masing, baik Yahudi dan Islam sudah menuliskan itu.

Dalam satu ceramahnya, seperti dalam Youtube Kalam-kajian Islam, Gus Baha menjelaskan tentang sejarah Yerussalem soal konflik Palestina-Israel yang belum juga berdamai.

Baca Juga:Vladimir Putin: Indonesia Mitra Kunci Kami di Asia-Pasifik, Berikut Pidato LengkapnyaSedikit Singgung Ukraina, Vladimir Putin Lebih Tekankan Zona Perdagangan Bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia

“Pada zaman Nabi Muhammad, di Kota Madinah yang dahulu bernama Yasrib, ada komunitas Yahudi dari Bani ‘Aus dan Khazraj,” ujar Gus Baha.

Komunitas Yahudi tersebut mempunyai kitab suci. Gus Baha berkata, ciri utama kitab suci biasanya membicarakan sesuatu yang akan datang, termasuk membicarakan calon nabi akhir zaman dari dinasti Ismaily, yakni generasi Nabi Ismail yang secara geografis harus Mekkah.

Mengapa harus Mekkah? Karena Nabi Ibrahim dan Siti Hajar hidup di Mekkah, sehingga bangsa Arab rata-rata generasi Ismail. “Kalau yang di Palestina, yaitu Yahuda Cs, yang akhirnya sekarang jadi kelompok Yahudi Zionis, itu juga keturunan Nabi Ibrahim, tapi garis keturunan Nabi Ya’qub,” ujar Gus Baha.

Nama lengkap Yahuda adalah Yahuda bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. “Mulane nasab Nabi Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Yusuf terkenalnya dengan Al-Karim ibnu Karim.

Yusuf seayah dengan Yahuda Cs yang melahirkan Ariel Sharon Cs itu adalah dinasti Yahudi. Yusuf dan Bunyamin yang jadi Muslim, sedangkan Yahuda Cs yang sekarang menjadi bangsa Yahudi. “Makanya, menurut sejarah Palestina dan Yerussalem, bagi orang Yahudi secara legitimasi agama memang bumi Yahudi. Sehingga orang-orang Arab kalau disuruh mengusir orang Yahudi dari Palestina itu tidak begitu mau. Dalam sejarah Islam, Palestina memiliki Nabi Ibrahim melalui anaknya bernama Nabi Ishaq, lalu melahirkan Nabi Ya’qub, lalu melahirkan Yahuda Cs,” tutur Gus Baha.

Masalah itu menjadi masalah politik zaman perpecahan pada 1964-1966. “Sebetulnya sejak dulu sudah masalah agama. Keyakinan orang Yahudi, Palestina itu bumi yang dijanjikan Allah milik mereka. Atas nama kitab suci, mereka mati-matian mempertahankan Israel yang sekarang ini,” kata Gus Baha.

0 Komentar