Penyadapan Mata-Mata, Perbincangan Rahasia Militer Jerman Bocor di Singapore Airshow

Penyadapan Mata-Mata, Perbincangan Rahasia Militer Jerman Bocor di Singapore Airshow
Brigadir Jenderal Frank Grafe (FOTO: ALAMI)
0 Komentar

“Pada dasarnya penyadapan ini seperti mencoba membuka gagang pintu dan melihat apa yang bisa ditemukan,” kata Profesor Woodward. “Akhirnya Anda menemukan satu yang tidak terkunci.”

Peneliti kriptografi di Berlin, Henning Seidler, mengatakan teori yang paling mungkin adalah petugas militer Jerman itu menelepon melalui telepon selulernya.

Lalu, tambahnya, panggilan tersebut ditangkap oleh antena mata-mata yang juga dapat “meneruskan” lalu lintas itu ke antena utama dan resmi.

Baca Juga:Inflasi Jelang Idul Fitri 2024Kacang Jodoh Herapo-rapo Tradisi Masyarakat Wangi-Wangi Bulan Ramadan di Wakatobi

Namun selama ini, “mereka hanya mendengarkan dan menuliskan segala sesuatu yang sedang disiarkan”.

“Ini seperti memancing dengan dinamit. Anda cukup melempar dinamit ke dalam kolam dan melihat ikan mana yang mengapung setelahnya.”

“Ini adalah hasil tangkapan mereka yang paling menarik.”

Berlin kini sangat cemas untuk mengesampingkan satu teori yang beredar saat ini – bahwa ternyata mata-mata Rusia itu sebenarnya masuk dan bergabung dalam panggilan, tanpa ada yang menyadarinya.

Pemerintah Jerman berkeras bahwa semua ini pada dasarnya disebabkan oleh kesalahan satu orang.

Panggilan itu terjaring oleh sebuah upaya ‘penangkapan ikan yang luas’, menurut mereka. Mata-mata itu beruntung, sedangkan Jerman tidak.

Mantan perwira senior militer dan anggota Bundestag, Roderich Kiesewetter, termasuk di antara mereka yang tidak begitu percaya dengan garis pertahanan yang menyatakan bahwa “hal ini bisa terjadi pada siapa pun”.

“Anda harus memilih jenis penyamaran tertentu untuk menghadapi bencana ini,” kata Kiesewetter, yang juga bekerja di aliansi militer NATO dan merupakan anggota partai konservatif oposisi Jerman, CDU.

Baca Juga:Kota Semarang Dikepung Banjir Jalur Pantura Menuju Surabaya Lumpuh TotalKPK Usut Kasus Dugaan Korupsi PT Hutama Karya Proyek Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans Sumatera 2018-2020

Ia percaya bahwa pola pikir “masa damai” telah memungkinkan munculnya rasa berpuas diri.

“Ini mungkin kesalahan pribadi,” kata Kiesewetter. Namun, ini merupakan sinyal kegagalan sistem.

Dia juga yakin Jerman adalah “sasaran empuk” karena “romantisisme Rusia yang meluas” sejak Perang Dunia Kedua.

Namun pemerintah Jerman merasa anggapan bahwa mereka bersikap lunak terhadap Rusia semakin menjengkelkan, terutama karena Berlin telah menyumbangkan lebih banyak bantuan senjata ke Ukraina dibandingkan negara lain di Eropa.

Para menteri juga percaya bahwa Moskow dengan sengaja merilis rekaman yang bocor pada hari pemakaman pemimpin oposisi Alexei Navalny, dalam upaya yang disengaja untuk mengalihkan perhatian di dalam negeri dan memecah belah di luar negeri.

0 Komentar