Mengurangi Volume Sampah yang Diangkut ke TPA Melalui Gerakan Bank Sampah Aisyiyah Kedawung Kabupaten Cirebon

Direktur Bank Sampah Aisyiyah, Dr. Endah Nurhawaeny Kardiyati, SE,M.Si,Akt,CA dalam acara sosialiasi Bank Samp
Direktur Bank Sampah Aisyiyah, Dr. Endah Nurhawaeny Kardiyati, SE,M.Si,Akt,CA dalam acara sosialiasi Bank Sampah Aisyiyah yang dihadiri Camat Kedawung, Kuwu Kertawinangun, Ketua PDM Kabupaten Cirebon, Ketua PDA Kabupaten Cirebon, Koramil Kedawung, PCA Kedawung, Ketua STF, Ketua STIKES, dan Anggota Aisyiyah kedawun, Selasa (28/5).
0 Komentar

SAMPAH merupakan persoalan yang sangat krusial, karena setiap kegiatan manusia pasti menghasilkan sampah. Tentunya jumlah dan volumenya berbanding lurus dengan tingkat konsumsi barang yang digunakan sehari-hari

Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon ada rasa keinginan untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Kubangdeleg dari sumber sampah dengan sistem 3 R. Demikian disampaikan Direktur Bank Sampah Aisyiyah, Dr. Endah Nurhawaeny Kardiyati, SE,M.Si,Akt,CA dalam acara sosialiasi Bank Sampah Aisyiyah yang dihadiri Camat Kedawung, Kuwu Kertawinangun, Ketua PDM Kabupaten Cirebon, Ketua PDA Kabupaten Cirebon, Koramil Kedawung, PCA Kedawung, Ketua STF, Ketua STIKES, dan Anggota Aisyiyah kedawun, Selasa (28/5).

“Untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Kubangdeleg. Pemerintah Kabupaten Cirebon ingin menumbuhkan inovasi baru yang cepat mendapat tanggapan dari masyarakat yaitu mendirikan Bank Sampah,” ungkapnya.

Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama

Lebih lanjut, Endah menambahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan terbentuk dan berjalannya Bank Sampah akan mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Kubangdeleg dan faktor-faktor yang mendorongnya yaitu faktor pemerintah, masyarakat, dan swasta (pengusaha).

“Alhamdulillah mendapat dukungan dari masyarakat seperti dari Tim Pengerak PKK, kader lingkungan, warga masyarakat RW, RT, dan sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon, serta pihak swasta (pengusaha) para pedagang lapak baik pabrik, pengepul barang bekas dan tukang rongsok individu dan organisasi-organisasi besar seperti Muhamadiyah,” ujarnya.

Diketahui, Gerakan Bank sampah Aisyiyah yang diketuai Direktur Bank Sampah Aisyiyah Dr. Endah Nurhawaeny Kardiyati, SE,M.Si,Akt,CA mempunyai program menggerakkan sampah di Kabupaten Cirebon melalui PCA (Pengurus Cabang Aisyiyah) yang ada 15 PCA di Kabupaten dan 5 PCA di kota Cirebon.

“Setelah 20 PCA terbentuk akan merambah lagi ke TK Muhamadiyah, kemudian SD Muhamadiyah, SMP Muhamadiyah, SMA Muhamadiyah dan Universitas atau Sekolah Tinggi Muhamadiyah hingga semua Amal Usaha Muhamadiyah harus mempunyai bank sampah,” jelasnya.

Menurut Endah, dengan semakin banyaknya bank sampah yang terbentuk semakin yakin volume sampah yang diangkaut ke TPA Kubangdeleg akan berkurang banyak, dan sampah di kabupaten Cirebon sebagian dapat dikelola oleh masyarakat dan masyarakat mendapat keuntungan tambahan dari hasil penjualan sampah dan menumbuhkan lapangan pekerjaan di masyarakat. (*)

0 Komentar