Mengupas Sapiens Karya Yuval Noah Harari yang Dibaca Camillia Laetitia Azzahra

Zara anak Ridwan Kembali pamer baca buku Sapiens and Homo Deus karya Yuval Noah Harari, penulis yang diduga zi
Zara anak Ridwan Kembali pamer baca buku Sapiens and Homo Deus karya Yuval Noah Harari, penulis yang diduga zionis. (dok. Instagram @camilliazr/https://www.instagram.com/p/C4KiBMatq4B/)
0 Komentar

CAMILLIA Laetitia Azzahra atau dikenal Zara, anak mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas hijabnya. Spekulasi muncul bahwa keputusannya itu karena terpengaruh buku berjudul Sapiens karya penulis asal Israel, Yuval Noah Harari.

Zara mengunggah buku tersebut di akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu sebelum memutuskan melepas hijab. “Sedang belajar mencintai buku nonfiksi,” tulis Zara, Senin (15/4/2024).

Buku tersebut berjudul lengkap Sapiens: A Brief History of Humankind atau sering dikenal dengan judul singkatnya yakni Sapiens. Buku bersampul putih dengan tulisan sans-serif ini merupakan buku nonfiksi yang menjadi catatan kecil bagaimana manusia bisa dari makhluk yang sederhana menjadi sebuah kolektif yang kompleks memiliki struktur yang luas. Sapiens merekam catatan sejarah evolusi manusia berbeda dari yang dilakukan Darwin melalui evolusi biologisnya.

Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024

Seperti yang telah disebutkan, buku ini ditulis oleh seorang intelektual masyarakat bernama Yuval Noah Harari. Beliau dikenal dalam kalangan intelektual dan akademisi melalui tiga buku besarnya yang mengangkat tema besar yakni perkembangan peradaban manusia sepanjang sejarah. Tiga buku tersebut berjudul Sapiens: A Brief History of Humankind, Homo Deus: A Brief History of Tomorrow, dan  21Lessons for the 21st Century.

Melalui ketiga buku tersebut, Harari menggambarkan manusia dalam masa lalu, kini, dan nanti serta permasalahan yang ia hadapi. Buku Sapiens merupakan sebuah memoir pengingat bagaimana kita sebagai manusia bisa mencapai titik ini.

Homo sapiens merupakan organisme yang unik. Ia tidak sekadar tunduk pada pemrograman DNA-nya tetapi ia berjalan berkembang dan terus berinovasi. Berbeda dengan Darwin yang hanya melihat aspek biologis dari seorang Homo sapiens, Harari melihat bahwa Homo sapiens tidak hanya spesies organisme biologis yang tunggal, melainkan sebuah kolektif dan konsep yang terpadu mengenai nilai kemanusiaan.

Homo sapiens meninggalkan sifat kebinatangannya dan mulai membentuk sebuah peradaban. Peradaban ini nantinya akan menguasai dan mengontrol alam, sehingga ia mengubah dunia bak seorang dewa yang memiliki kekuatan. 

Bagi Harari, Homo sapiens mengalami sebuah revolusi kognitif yang singkat. Dalam waktu yang sekejap, mereka mengembangkan akal dan budi mereka sehingga menciptakan konsep-konsep yang kompleks seperti masyarakat, sistem bahasa, hingga sistem ekonomi. Berkat revolusi kesadaran tersebut, mereka sadar akan kemampuan mereka untuk berkomunikasi, sehingga melalui komunikasi tersebut terbentuk sebuah sistem bahasa yang mempersatukan individu menjadi sebuah masyarakat.

0 Komentar