Kritik dari Forum Keluarga Besar IPB University: 5 Poin Seruan, Salah Satunya Suara Sivitas Akademika dan Setiap Warga Negara Harus Dilindungi

Kritik dari Forum Keluarga Besar IPB University: 5 Poin Seruan, Salah Satunya Suara Sivitas Akademika dan Setiap Warga Negara Harus Dilindungi
Forum Keluarga Besar IPB menyampaikan seruan demokrasi bermartabat di IPB International Convention Center, Sabtu (3/2/2024).
0 Komentar

GELOMBANG kritik dan seruan dari kampus terhadap sikap pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi terus datang. Kini giliran dari akademisi di IPB University yang bersuara.

Forum Keluarga Besar IPB University memberikan keterangan pers dan pernyataan sikap serta seruan untuk demokrasi bermartabat, di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/2) malam.

Selain guru besar, kegiatan tersebut juga diikuti mahasiswa S1 dan seterusnya. Hadir diantaranya guru besar yang juga mantan Rektor IPB Herry Suhardiyanto. Pernyataan dibacakan langsung oleh Prof DR Ir Hariadi Kartodihardjo. Ada 5 poin besar yang disampaikan.

Baca Juga:Target IKN Sebagai Kota Netral Emisi Karbon, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara: Ada Mobil Terbang di Tahun 2045Mobil Listrik Pertama Range Rover Dinantikan 16.000 Masuk Daftar Antrian

Guru Besar IPB Haryadi Kartodihardjo mengatakan untuk praktik demokrasi yang bermartabat, ada lima poin dalam seruan yang mewakili para guru besar dan mahasiswa IPB University, pertama, kepemimpinan dan pemerintahan Indonesia harus dikembalikan pada semangat sila keempat Pancasila.

“Kedua, kepemimpinan nasional wajib dipilih melalui proses demokrasi yang bebas, jujur, dan adil untuk memperoleh legitimasi kuat dari rakyat, serta dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan dengan check and balance antara pemerintah dan DPR atau DPD yang baik,” kata Haryadi saat membacakan sikap Forum Keluarga Besar IPB University, di Bogor, Sabtu.

Poin ketiga menurut Haryadi, pemimpin nasional harus menjunjung tinggi etika dan moral yang sejalan dengan sumpah jabatan sehingga kepercayaan masyarakat dapat terjaga dan menjadi teladan bagi rakyat.

Dia mengatakan bahwa peraturan perundang-undangan dan pelaksanaannya harus dikembalikan pada amanat rakyat dan akal sehat.

“Untuk itu, pejabat pemerintah dan aparatur negara, terutama penegak hukum, harus menjaga profesionalitas dan netralitas antara lain dalam penyelenggaraan pemilu,” ujarnya.

Haryadi menjelaskan poin kelima adalah sikap dan suara kritis sivitas akademika dan setiap warga negara harus dilindungi dan dapat diekspresikan serta tanpa rasa takut untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat.

“Keluarga besar IPB akan terus semangat mengabdi dan bekerja keras untuk kejayaan negeri ini,” ujarnya.

Baca Juga:Tubuh Lebih Bongsor Harga Rp103 Juta, GMC Acadia Tawarkan Layar Infotainment BerbedaDesain Nyaris Sama, Skutik Jepang Kepung Vespa, Berapa Bandrolnya?

Dia mengatakan IPB sebagai kampus rakyat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kejujuran, obyektivitas, pemeliharaan keserasian, dan keberlanjutan kehidupan di muka bumi.

0 Komentar