IDF Tuding Al Jazeera Pekerjakan Anggota Hamas yang Sandera 3 Warga Israel

Beberapa sandera Israel tewas akibat kesalahan taktik militer zionis. Foto/AP
Beberapa sandera Israel tewas akibat kesalahan taktik militer zionis. Foto/AP
0 Komentar

PASUKAN Pertahanan Israel (IDF) pada Minggu (9/6/2024) menuduh perusahaan jaringan berita Al Jazeera Qatar telah mempekerjakan seorang anggota Hamas yang menyandera tiga warganya. Ketiganya dibebaskan dalam serangan IDF pada Sabtu (8/6/2024).

IDF membunuh tersangka yang disebut sebagai reporter Al Jazeera Abdallah Aljamal selama misi penyelamatan sandera di Nuseirat di Jalur Gaza.

“Jurnalis’ Abdallah Aljamal adalah anggota Hamas yang menyandera Almog, Andrey, dan Shlomi di rumah keluarganya di Nuseirat. Tidak ada rompi pers yang dapat membuatnya tidak bersalah atas kejahatan yang telah dilakukannya. @ AlJazeera, apa yang dilakukan teroris ini di situs Anda?” tulis IDF di media sosial X.

Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama

Al Jazeera mencantumkan Aljamal sebagai penulis di situsnya, dan dia dilaporkan menulis setidaknya satu artikel untuk jaringan yang berbasis di Doha.

Namun kepala biro Yerusalem dari kantor Al Jazeera yang sekarang ditutup, Omar al-Walid, membantah bahwa Aljamal bekerja untuk Al Jazeera.

“Orang ini bukan dari Al Jazeera, dan dia sama sekali tidak bekerja untuk Al Jazeera, dan dia tidak terdaftar bekerja untuk Al Jazeera baik sekarang maupun di masa lalu,” kata Al-Walid.

“Kami tidak tahu dia, dan semua rumor yang tersebar tidak ada isinya dan tidak benar sama sekali,” katanya.

Al-Walid mengatakan Al Jazeera berencana untuk menuntut siapa pun yang menyebarkan klaim bahwa Abdallah Aljamal terhubung dengan jaringan media tersebut.

Imran Khan, koresponden senior di saluran berbahasa Inggris Al Jazeera, menulis di Instagram bahwa Aljamal dahulu adalah seorang pekerja lepas. “Orang yang terbunuh dalam penggerebekan bersama keluarganya, pernah menjadi jurnalis lepas. Dia tidak pernah bekerja untuk Al Jazeera berbahasa Arab atau Inggris,” katanya.

Diketahui, Aljamal menulis untuk Palestine Chronicle. Media tersebut pada akhir pekan kemarin menulis berita dukacita mengenai kematian Abdallah Aljamal.

Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?

“Salah satu kontributor di Jalur Gaza, telah terbunuh dalam pembantaian Israel terbaru di kamp pengungsi Nuseirat,” tulis media Palestina tersebut. (*)

0 Komentar