Fenomena Equinox di Indonesia, Suhu Udara Meningkat Drastis Terjadi di Bulan Maret dan September

Fenomena Equinox di Indonesia, Suhu Udara Meningkat Drastis Terjadi di Bulan Maret dan September
Ilustrasi fenomena Equinox (Foto: Dok. BMKG)
0 Komentar

FENOMENA Equinox kembali terjadi di Indonesia. Untuk periode pertamanya di tahun ini berlangsung di bulan Maret 2024. Fenomena Matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator ini terjadi dua kali dalam satu tahun.

Menurut laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena Equinox terjadi pada bulan Maret dan September. Lantas tanggal berapa Equinox terjadi di Indonesia?

Seperti dilansir situs resminya, BRIN menyebutkan bahwa fenomena Equinox pertama terjadi pada tanggal 20 Maret 2024. Selanjutnya, untuk fenomena Equinox kedua diprediksi akan terjadi pada tanggal 22 September 2024 mendatang.

Baca Juga:Presiden China Xi Jinping Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres IndonesiaWiley Online Library Umumkan Cabut Publikasi Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Situs Megalitik Gunung Padang

“Lalu pada 20 Maret, terdapat fenomena Ekuinoks Maret di mana Matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia,” demikian keterangan BRIN, dilansir situs resminya.

Fenomena Equinox di bulan Maret disebut Vernal Equinox (biasanya berlangsung sekitar tanggal 20-23 Maret). Sementara fenomena Equinox di bulan September disebut Autumnal Equinox (biasanya berlangsung sekitar tanggal 20-23 September).

Dikutip dari situs resmi BMKG, Ekuinoks atau Equinox adalah fenomena yang terjadi ketika posisi Matahari berada tepat di khatulistiwa atau ekuator. Secara periodik, fenomena Equinox terjadi dua kali dalam setahun (Maret dan September).

Momen ketika Matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa Bumi itu artinya muncul tepat di atas khatulistiwa, bukan di utara atau di selatan garis khatulistiwa. Pada hari ketika terjadi Equinox, Matahari tampak terbit ‘tepat dari arah timur’ dan terbenam ‘tepat ke arah barat’.

Saat fenomena Equinox berlangsung, di luar bagian Bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan. Sehingga jumlah atau durasi siang dan malam hampir sama di seluruh belahan dunia.

Selain itu ketika Equinox terjadi, Matahari dan Bumi memiliki jarak paling dekat, yang menyebabkan wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran Matahari maksimum. Sehingga suhu udara meningkat secara drastis.

Meski begitu, fenomena Equinox tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem. Lantas, apakah dampak dari fenomena Equinox, berbahaya bagi manusia?

0 Komentar