Fenomena Badai Vorteks di Pegunungan Jawa Tengah-Jawa Timur

Fenomena Badai Vorteks di Pegunungan Jawa Tengah-Jawa Timur
Ilustrasi
0 Komentar

Menurut dia, kawasan ini merupakan “klaster hujan ekstrem persisten yang dipengaruhi oleh efek orografis sehingga awan-awan yang terbentuk di atas gunung berubah cepat menjadi awan badai yang kuat.”

“Inilah salah satu penyebab banjir parah yang terjadi di sepanjang selatan Jatim dekat area pegunungan tersebut, seperti Trenggalek, Blitar, Malang beberapa hari lalu,” jelas Erma.

Beberapa klaster di dua provinsi ini, lanjutnya, kemudian berinteraksi dengan hujan pesisir selatan karena efek badai di lautan. Hasilnya, penggabungan klaster hujan Jatim dan Jateng.

Baca Juga:Update Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia, Berikut Poin Penjelasan MenkesPertemuan Jokowi-Anies Baswedan: Pamit

“Klaster hujan Jatim yang terkonsentrasi di Magetan dan Jateng yang terpusat di Jogja bergabung menjadi satu, menimbulkan hujan deras dan persisten pada 19-20 Oktober 2022 lalu,” urai dia.

Sampai kapan ini berlangsung?

“Kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh badai vorteks ini berpotensi bertahan hingga akhir Oktober 2022,” jawab Erma.

Selama periode ini, kata dia, pembentukan dan pergerakan pusaran badai vorteks Borneo di utara dekat wilayah Kalimantan dan vorteks Samudra Hindia selatan Jawa akan menjadi pengontrol utama anomali cuaca yang terjadi di Indonesia. (*)

0 Komentar