Dokumen Gencatan Senjata Antara Hamas dan Israel, Ini Isi Lengkapnya

Pembebasan sandera Hamas. (REUTERS/AL-QASSAM BRIGADES, MILITARY WIN)
Pembebasan sandera Hamas. (REUTERS/AL-QASSAM BRIGADES, MILITARY WIN)
0 Komentar

DOKUMEN gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang terbaru bocor. Media Iran, Almayadeen mengungkap soal ini, Kamis (2/5/2024).

Secara general dokumen gencatan senjata itu terkait pertukaran sandera Israel yang kini ditawan Hamas. Sebagai gantinya Israel akan membebaskan tahanan Palestina di penjara Tel Aviv.

Namun prinsipnya adalah membebaskan semua tawanan baik warga sipil maupun militer Israel yang ditangkap, hidup atau mati. Termasuk mereka yang ditahan sebelum 7 Oktober.

Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi

“Tujuan kesepakatan adalah untuk mencapai ketenangan di area tersebut dan bekerja untuk mencapai gencatan senjata,” tulis penjelasan dokumen itu dilihat Almayadeen.

Tahap Pertama

Di tahap pertama akan ada 33 tawanan Israel akan dibebaskan. Mereka merupakan seluruh tawanan Israel yang masih hidup.

Kelompok ini mencakup perempuan tentara Israel, warga sipil, anak-anak, orang lanjut usia, orang yang terluka, dan pasien.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 20 anak-anak dan perempuan Palestina untuk setiap tawanan Israel perempuan atau laki-laki yang dibebaskan.

Hamas juga akan membebaskan setiap wanita wajib militer Israel yang masih hidup, yang bertugas pada tanggal 7 Oktober 2023. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 40 tahanan Palestina.

Jumlah tersebut termasuk 20 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup. Ini juga termasuk 20 tahanan Palestina yang menjalani hukuman lebih pendek.

Salah satu klausul dalam pertukaran ini adalah bahwa tahanan Palestina yang dibebaskan tidak boleh ditahan kembali atas tuduhan yang pernah mereka terima sebelumnya. Personel militer Palestina yang terluka akan dipindahkan ke rumah sakit di luar Jalur Gaza, melalui perbatasan Rafah dengan Mesir, untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Baca Juga:Anggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian KepalaAnalisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan Contraflow

Di tahap pertama ini, pertukaran tawanan, tentara Israel akan mundur ke arah timur, menjauhi wilayah padat populasi. Tentara akan dilokasikan di area dekat pagar pembatas antara Jalur Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1948.

Jet tempur Israel akan dilarang terbang di atas Jalur Gaza selama delapan jam setiap hari. Bagaimanapun, di hari tahanan dibebaskan, jet tempur Israel tidak akan terbang melintasi Jalur Gaza selama 10 jam.

“Penarikan tentara pendudukan (Israel) diharapkan mempermudah bantuan kemanusiaan di jalur Gaza masuk dan akan mengizinkan warga sipil tanpa senjata kembali ke rumah mereka,” tambah Almayadeenlagi.

0 Komentar