MENGAJARKAN Ibadah pada anak-anak tentang berpuasa Ramadan, bukanlah hal yang mudah.selain membangun kedisiplinan memberikan pemahaman , menciptakan kesadaran dan kesabaran yang tinggi dalam menghadapi drama sahur tanpa rewel. pemberian motivasi dan mengajarkan konsekuensi dari suatu tindakan, merupakan bekal pengetahuan yang penting untuk di sampaikan ke anak –
Bekal pengetahuan tentang keutamaan berpuasa Ramadan, juga penting untuk disampaikan pada anak-anak. Nah, supaya bisa bangun untuk sahur tanpa rewel atau banyak drama, berikut kiat mudah yang bisa Anda lakukan.
Buat kesepakatan bersama dengan anak
Pengetahuan membangun pemahaman, yang pada akhirnya untuk membuat kesepakatan bersama dengan anak. Khususnya kesepakatan untuk tidak rewel dan tidak drama saat tiba waktu sahur. Ini penting dilakukan, supaya anak berkesadaran penuh dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan begitu, mereka tidak akan menganggapnya sebagai beban.
Baca Juga:Kantor Berita Palestina WAFA: Israel Masih Lancarkan Serangan ke Gaza Meski Sudah Masuk Bulan Suci RamadanDiduga Hina Nabi Muhammad di WhatsApp, Mahasiswa di Pakistan Dijatuhi Hukuman Mati
Mengatur jam tidur
Tidur diperlukan untuk anak-anak dalam menyokong perkembangannya. Rata-rata mereka membutuhkan tidur antara 9-10 jam setiap harinya. Agar tidak susah bangun saat sahur, maka perlu mengatur jam tidur. Pastikan buah hati mendapatkan jam tidur cukup atau usahakan tidur lebih awal setelah sholat tarawih.
Orang tua bangun lebih awal
Melansir Fatherly, seorang psikolog anak berlisensi, Dr. Roseanne Lesack menyarankan pada orang tua untuk bangun 20 menit lebih awal. Waktu 20 menit bisa dimanfaatkan untuk menyiapkan makan sahur dan mengerjakan hal lain. Supaya lebih tenang, saran Lesack, persiapan baik akan membuat suasana hati lebih baik pula.
Buat makanan kesukaan anak untuk menu sahur
Cara ini untuk memberi mereka motivasi supaya tetap bersenang hati ketika memotong jam tidurnya sebentar untuk makan sahur. Ia akan bersemangat menyantap menu bahkan membantunya bangun tanpa drama.
Beri tahu tentang konsekuensi
Dengan perspektif tradisional, kedisiplinan mengajarkan tentang konsekuensi yang didapat ketika melakukan suatu tindakan. Hal ini bisa diimplementasikan untuk membuatnya menyadari kalau tidak makan sahur, ia akan merasa lebih lapar dan badan lemas. Artinya, dengan sabar pahamkan mengenai konsekuensi yang diperoleh ketika enggan bangun untuk sahur.