Ancaman Bom Palsu di Sinagoga dan Museum di New York

Seorang juru kamera berdiri di depan sinagoga yang dievakuasi setelah menerima ancaman bom, di New York City,
Seorang juru kamera berdiri di depan sinagoga yang dievakuasi setelah menerima ancaman bom, di New York City, AS, 4 Mei 2024. (REUTERS/Carlos Barria)
0 Komentar

BEBERAPA sinagoga dan sebuah museum di New York, Amerika Serikat, dilaporkan mendapatkan ancaman bom palsu. Namun ancaman itu tidak ada yang dianggap kredibel oleh Departemen Kepolisian New York, Amerika Serikat.

Dilansir Reuters, Minggu (5/5/2024), Pejabat wilayah Manhattan, Mark Levine, mengatakan melalui akun X nya @MarkLevineNYC bahwa ancaman bom sinagoga adalah kejahatan rasial yang jelas, dan bagian dari tren yang menargetkan lembaga-lembaga Yahudi.”

“Ini jelas merupakan upaya untuk menebar ketakutan pada komunitas Yahudi. Tidak bisa diterima,” ujarnya.

Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi

Insiden penyerangan, vandalisme, dan pelecehan antisemit di AS meningkat lebih dari dua kali lipat tahun lalu dan mencapai rekor tertinggi ketika sentimen anti-Yahudi melonjak setelah dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.

Seorang juru bicara polisi mengatakan sejumlah ancaman diterima pada hari Sabtu, termasuk ancaman bom melalui email ke Museum Brooklyn dan satu ancaman ke sinagoga di Brooklyn Heights, tanpa ada bukti adanya alat peledak yang terdeteksi.

Polisi menyebut dua sinagoga di Manhattan juga menerima ancaman bom, termasuk sinagoga West Side yang mendorong polisi untuk mengevakuasi sekitar 250 orang. Namun tidak ditemukan apa pun.

Gubernur negara bagian New York Kathy Hochul mengatakan melalui X, bahwa para pejabat negara bagian “secara aktif memantau sejumlah ancaman bom di sinagoga-sinagoga di New York. Ancaman-ancaman tersebut telah dipastikan tidak kredibel.”

Hochul menambahkan, “Kami tidak akan mentolerir individu yang menabur ketakutan dan antisemitisme. Mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab atas tindakan tercela mereka.” (*)

0 Komentar