Veteran Tentara Inggris Diadili Kasus Pembantaian 'Minggu Berdarah 1972' di Irlandia Utara

Anggota keluarga membawa foto-foto mereka yang tewas pada Minggu Berdarah 1972 saat berjalan ke Pengadilan saa
Anggota keluarga membawa foto-foto mereka yang tewas pada Minggu Berdarah 1972 saat berjalan ke Pengadilan saat persidangan tentara F dimulai, di Belfast, Irlandia Utara pada 15 September 2025 [AFP]
0 Komentar

SATU-satunya tentara Inggris berinisial “Prajurit F” diadili dalam kasus pembantaian ‘Minggu Berdarah 1972’ di Irlandia Utara.

Terdakwa dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan yang juga disebut tiga dekade kekerasan sektarian “The Troubles” di Irlandia. Peristiwa itu terjadi ketika pasukan Inggris menembaki demonstran hak-hak sipil yang tidak bersenjata di Londonderry pada 30 Januari 1972.

Mantan penerjun payung yang berpangkat kopral itu hadir dalam sidang di Belfast pada Senin waktu setempat di balik tirai biru.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Sementara keluarga korban dari 13 orang yang tewas dan 15 orang yang terluka dalam peristiwa itu hadir juga dalam ruang sidang tersebut.

“Warga sipil … tidak menimbulkan ancaman bagi para tentara, dan para tentara tidak percaya bahwa mereka memang mengancam,” kata jaksa Louis Mably dalam pernyataan pembukaan di Pengadilan Tinggi Belfast, dikutip dari AFP.

“Warga sipil tidak bersenjata dan mereka ditembak begitu saja saat melarikan diri,” sambungnya.

Terdakwa yang merupakan veteran Angkatan Darat Inggris mengaku tidak bersalah atas dua tuduhan pembunuhan dan lima tuduhan percobaan pembunuhan dalam penembakan paling mematikan dalam konflik berkepanjangan antara pendukung Irlandia bersatu, yang sebagian besar beragama Katolik, dan pasukan yang didominasi Protestan yang ingin tetap menjadi bagian dari Britania Raya.

Meskipun konflik sebagian besar berakhir dengan perjanjian damai Jumat Agung 1998, yang menciptakan sistem bagi Partai Republik dan Unionis untuk berbagi kekuasaan di Irlandia Utara, ketegangan tetap ada.

Keluarga warga sipil yang tewas terus menuntut keadilan, dan para pendukung veteran Angkatan Darat Inggris mengeluh bahwa kerugian mereka telah diremehkan dan mereka telah menjadi sasaran investigasi yang tidak adil.

Sebelum sidang berjalan, keluarga korban yang menjalankan aksi demo lebih dari setengah abad untuk menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhan tersebut berbaris menuju gedung pengadilan. Mereka membawa foto-foto korban tewas dan berjalan di belakang spanduk bertuliskan “Menuju Keadilan”.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

John McKinney, yang saudara laki-lakinya, William, tewas dalam peristiwa penembakan dalam kasus yang disidangkan ini menyebutkan, hari dimulainya persidangan ini bersejarah.

“Butuh 53 tahun untuk sampai ke titik ini, dan kami telah berjuang melawan segala rintangan untuk sampai di sini,” kata McKinney.

0 Komentar