Kremlin: Aliansi Militer NATO Terlibat Konflik dengan Rusia

Kremlin: Aliansi Militer NATO Terlibat Konflik dengan Rusia
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS
0 Komentar

JURU bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada hari Senin (15/9/2025) bahwa aliansi militer NATO secara de facto terlibat dalam konflik dengan Rusia. Ini terjadi melalui dukungannya terhadap Ukraina.

Dalam pernyataannnya, Peskov mengatakan saat ini aliansi tersebut memberikan dukungan langsung dan tidak langsung kepada pemerintah Ukraina, yang oleh Rusia disebut sebagai rezim Kyiv. Maka itu, menurutnya, NATO secara de facto terlibat dalam perang ini.

“Dapat dikatakan dengan kepastian mutlak bahwa NATO berperang melawan Rusia,” ujar Peskov, dilansir RT, Selasa (16/9/2025).

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Pernyataan ini menyoroti pandangan Rusia bahwa dukungan militer, finansial, dan intelijen yang diberikan oleh negara-negara anggota NATO kepada Ukraina merupakan partisipasi langsung dalam konflik.

Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) adalah aliansi politik dan militer yang didirikan pada tahun 1949 setelah Perang Dunia II. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin kebebasan dan keamanan negara-negara anggotanya melalui cara politik dan militer.

Prinsip inti dari aliansi ini adalah pertahanan kolektif, yang tercantum dalam Pasal 5 perjanjiannya, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Awalnya dibentuk untuk membendung pengaruh Uni Soviet di Eropa, aliansi ini telah berkembang dan kini beranggotakan 32 negara dari Amerika Utara dan Eropa.

Serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022 merupakan eskalasi dramatis dari konflik yang telah berlangsung sejak 2014. Salah satu alasan utama yang dikemukakan Rusia untuk memulai invasi adalah penentangannya terhadap ekspansi NATO ke arah timur dan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut, yang dianggap Moskow sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya.

Sejak serangan dimulai, NATO berada dalam posisi yang sulit. Aliansi ini secara tegas mengutuk agresi Rusia namun berupaya menghindari keterlibatan langsung dalam pertempuran untuk mencegah perang skala penuh antara NATO dan Rusia, yang berpotensi menjadi konflik nuklir.

Peran utama NATO adalah mendukung Ukraina untuk mempertahankan diri. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai cara, di mana negara-negara anggota NATO secara individual dan kolektif telah memberikan bantuan keuangan, kemanusiaan, dan militer dalam jumlah besar. Bantuan militer ini mencakup pengiriman berbagai jenis persenjataan, mulai dari sistem pertahanan udara, artileri, tank, hingga amunisi dan pelatihan bagi pasukan Ukraina.

0 Komentar