Aksi penjarahan yang terjadi di kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang terletak di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, diduga dilakukan dengan perencanaan yang matang.
Menurut Eka, seorang warga setempat, insiden tersebut berlangsung dalam dua tahap, yaitu sekitar pukul 11 malam pada hari Sabtu (30/8) dan sekitar pukul 2 dini hari pada hari Minggu (31/8).
Pada tahap pertama, kerumunan massa datang secara tidak terkendali. Bahkan, petugas keamanan setempat menjadi korban lemparan batu ketika berusaha mencegah mereka untuk memasuki kompleks perumahan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Karena jumlah massa yang lebih banyak, mereka berhasil menerobos masuk ke rumah Sri Mulyani. Dalam waktu singkat, mereka mengambil berbagai barang berharga, seperti sepeda, tas, sepatu, jam tangan, dan barang-barang lainnya.
Ada Perintah dari Orang Dalam Mobil
Ketidakpuasan tampaknya memicu kembali aksi penjarahan pada pukul 2 pagi. Kali ini, Eka mengamati sekitar 4 hingga 5 orang berada di dalam mobil sedan putih, seolah memberikan sinyal melalui gerakan tubuh.
“Tiba-tiba, dari jalan tengah itu ada suara petasan, saya pikir suara tembakan, beberapa kali. Langsung massa bergerak masuk,” ujar Eka.
Pertahanan TNI yang telah berjaga di gang Jalan Mandar berhasil ditembus oleh massa tersebut.
Akhirnya, kelompok yang tidak dikenal itu berhasil masuk dan mengambil sejumlah barang berharga yang masih tersisa.
Pelaku Penjarahan Bukan Penduduk Lokal
Freddy, seorang warga setempat, mencurigai bahwa kelompok massa yang hadir bukanlah penduduk asli Pondok Aren atau sekitarnya.
“Kalaupun mereka adalah warga di sini, pasti ada satu atau dua orang yang ia kenal.”
“Dari logatnya, juga sudah beda. Bukan warga sini.”
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Dia menambahkan bahwa massa tersebut terlihat mengambil barang-barang secara sembarangan. “Nanti kalau misal yang diambil sepatu atau parfum yang diambil ternyata rusak, langsung dibuang, berserakkan di mana aja,” ujarnya.
Freddy juga mengungkapkan bahwa seorang sekuriti di kompleks rumah Sri Mulyani mengalami luka akibat lemparan batu dari massa.
“Kasihan sekuritinya, kena lempar batu,” katanya dengan nada prihatin.
Saat ini, warga sekitar masih berkumpul untuk menyaksikan situasi terakhir di rumah Sri Mulyani. Terlihat bahwa gang menuju rumah tersebut dijaga ketat oleh anggota TNI, sementara portal di lokasi masih dalam keadaan tertutup.