MENTERI Keuangan Sri Mulyani memberikan tanggapan setelah rumahnya menjadi target penjarahan. Pada Minggu (31/8) dini hari, massa menyerang rumahnya yang terletak di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan.
Penjarahan terjadi dalam dua gelombang, yaitu pada pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB. Setelah insiden tersebut, Sri Mulyani menyampaikan pendapatnya melalui akun media sosial @smindrawati.
Dalam unggahannya, Sri Mulyani membagikan beberapa cuplikan artikel dari media online yang melaporkan tentang penjarahan yang menimpa rumahnya, sambil menyampaikan pesan yang menyentuh hati.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Berikut adalah kutipan lengkap dari pesan yang disampaikan oleh Sri Mulyani di media sosialnya:
“Terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini. Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur.”
“Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan.”
Sri Mulyani juga menekankan bahwa jika publik merasa tidak puas dan hak konstitusi dilanggar, mereka dapat melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi. Dia menegaskan bahwa jika ada penyimpangan dalam pelaksanaan UU, hal tersebut dapat dibawa ke Pengadilan hingga Mahkamah Agung, menegaskan bahwa ini adalah bagian dari sistem demokrasi yang beradab di Indonesia.
Dalam pesannya, Sri Mulyani mengakui bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi.
“Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradap tidak dengan anarki, intimidasi serta represi.”
Dia menekankan pentingnya menjalankan tugas negara dengan amanah, kejujuran, integritas, dan profesionalisme. “
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom — empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia.”
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai kalangan, termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media, pelaku usaha, dan semua pemangku kepentingan, yang memberikan masukan dan kritik.