Siapa Tamu Gelap di Balik Gelombang Demo Nyaris Sepekan?

Rumah anggota DPR RI sampai Menteri Keuangan Sri Mulyani tak luput dari aksi penjarahan oleh masyarakat.
Rumah anggota DPR RI sampai Menteri Keuangan Sri Mulyani tak luput dari aksi penjarahan oleh masyarakat.
0 Komentar

David Graeber dalam Fragments of an Anarchist Anthropology bahkan lebih tajam. Ia menilai, anarki bukan sekadar kekacauan, melainkan ruang kosong dari kontrol, yang bisa jadi ladang subur bagi siapa saja—entah rakyat murni, entah penyusup berkepentingan.

“Jadi, bukan selalu soal rakyat marah. Kadang ada tangan-tangan yang sengaja mengarahkan kemarahan agar menguntungkan mereka.”

Kerusuhan seperti pembakaran motor atau penyerangan pos polisi bisa jadi bukan spontanitas, melainkan strategi. Tujuannya sederhana: menciptakan kekacauan agar aparat punya alasan membubarkan aksi dengan keras.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Dengan begitu, tuntutan rakyat tenggelam, sementara narasi yang muncul adalah “demo anarkis”. “Panggung rakyat yang gagah putih dipaksa jadi pertunjukan yang menakutkan.”

Inilah problem klasik di banyak demo Indonesia. Aspirasi murni bercampur dengan infiltrasi politik, hasilnya jadi kacau-balau.

Ada satu kalimat: “Aspirasi rakyat adalah suara panggung yang gagah. Sayang, selama masih ada tamu gelap, ia selalu berisiko diseret ke jurang.”

Penulis: Bondhan W, pengamat intelijen

0 Komentar