Trump mulai merasakan frustrasi terhadap Putin
Beberapa analis keamanan menilai bahwa tindakan Trump merupakan bentuk eskalasi retoris terhadap Rusia, meskipun hal itu tidak serta-merta berarti peningkatan militer, mengingat Amerika Serikat sudah memiliki kapal selam bertenaga nuklir yang siap menyerang Rusia.
Trump juga telah mengungkapkan kekecewaannya terhadap Putin, yang dianggapnya menghambat usaha untuk menengahi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, sebuah janji kampanye yang ia yakini dapat dicapai dalam waktu 24 jam.
Pada hari Kamis, Trump menyebut serangan Rusia yang terus-menerus terhadap wilayah sipil sebagai “menjijikkan”. Ia menceritakan kepada ibu negara, “Saya pulang ke rumah. Saya bilang ke ibu negara, ‘Kamu tahu, hari ini saya berbicara dengan Vladimir. Percakapan kami luar biasa.’ Lalu dia meresponsnya, ‘Oh, sungguh? Baru saja ada kota lain yang diserang,’” ujarnya di Gedung Putih bulan lalu. Hingga saat ini, Putin belum memberikan tanggapan atas ultimatum yang disampaikan oleh Trump.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Pada hari Jumat, Putin mengklaim menginginkan perdamaian yang langgeng dan stabil di Ukraina, namun tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia untuk memberikan konsesi demi mencapainya. “Kami membutuhkan perdamaian yang langgeng dan stabil, di atas landasan yang kokoh, yang dapat memuaskan baik Rusia maupun Ukraina, serta menjamin keamanan kedua negara,” ungkap Putin kepada para jurnalis pada hari Jumat.
Walaupun Putin secara berkala menyatakan ketertarikan pada perdamaian, syarat-syarat yang diajukan tidak dapat diterima oleh Kyiv. Pekan lalu, perundingan ketiga antara Rusia dan Ukraina berlangsung di Istanbul, namun pertemuan itu bubar dalam waktu kurang dari satu jam dan belum menghasilkan kesepakatan apapun, kecuali pertukaran tahanan. Dalam pernyataannya yang diduga merujuk pada komentar Trump, Putin menyatakan, “Mengenai kekecewaan, semua kekecewaan muncul dari ekspektasi yang berlebihan. Ini sudah jadi aturan umum.”