Kadin Cilegon Paparkan Kronologi hingga Muncul Dugaan Pemalakan Jatah Proyek Chandra Asri Group Rp5 Triliun

Tangkapan layar video anggota Kadin Cilegon minta proyek Rp 5 triliun tanpa lelang (Foto: Istimewa)
Tangkapan layar video anggota Kadin Cilegon minta proyek Rp 5 triliun tanpa lelang (Foto: Istimewa)
0 Komentar

Kadin Cilegon mengklaim juga telah berkomunikasi dengan investor proyek, yakni PT Chandra Asri Alkali (CAA). Bahkan, Isbat menyebut pertemuan dengan CAA sudah berlangsung lebih dari sekali sebelum akhirnya viral video dugaan pemalakan.

“Sekitar 1 bulan yang lalu, beberapa minggu sebelum kejadian itu, Kadin Cilegon mengundang secara persuasif owner-owner. Dalam hal ini kan ada Chandra Asri sebagai induknya, ada CAA (anak usaha), dan kita undang juga main kontraktor,” jelasnya.

“Ini (kontraktor) ada dua, satu, Chengda joint operation (JO) dengan Total Persada. Kedua, PT PP JO dengan Seven Gate Indonesia. Kalau enggak salah, pertemuan itu ada 3 kali-4 kali, rangkaian sebelumnya sudah ada pertemuan,” imbuh Isbat.

Ada kendala komunikasi, inisiatif sidak proyek

Baca Juga:KPK Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu DekatInisiatif Putra Presiden Prabowo Temui Megawati dan Jokowi Tedukan Dinamika Politik, Waketum PAN: Momen Tepat

Meski sudah melakukan sejumlah pertemuan, Kadin Cilegon mengakui ada kendala. Akhirnya, para pengusaha lokal itu berinisiatif untuk mendatangi langsung lokasi proyek.

“Kita inisiatif lah ceritanya, Kadin (Cilegon) untuk (datang) ke site, untuk sidak. Sebenarnya bukan untuk menyetop pekerjaan, sebenarnya kita pengin lihat di lapangan seperti apa gitu loh,” klaim Isbat.

Namun, ia mengaku situasi di lokasi tidak kondusif. Isbat menyebut ada juga pihak lain yang berasal dari organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), dan pengusaha lokal Cilegon lainnya.

Sedangkan pihak yang menerima kedatangan mereka hanya Chengda. Isbat mengatakan situasi semakin tidak dapat dikondisikan karena sang kontraktor tak bisa mengambil keputusan.

Tersulut emosi jadi ‘selip lidah’

Isbatullah menuturkan kondisi yang tak kondusif memunculkan momen ‘selip lidah’. Ini yang akhirnya menjadi viral bahwa Kadin Cilegon minta jatah proyek Rp5 triliun tanpa tender.”Itu luapan emosi dari salah satu pengurus kita yang mungkin kesal atau mungkin komunikasinya buruk, atau mungkin kesal banget begitu sehingga adalah keluarlah. Saya menyebutnya selip lidahnya atau apalah,” bebernya.

“Karena situasi itu ramai, tidak terkondisi. Kemudian, juga hanya Chengda saja di situ. Komunikasi itu berjalan tidak sehat karena selalu yang namanya Chengda ini dia bilang, ‘Saya enggak bisa mengambil keputusan karena harus berkomunikasi dengan CAA sebagai owner’,” sambung Isbat.

0 Komentar