KEPADATAN terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek pada Sabtu pagi (29/3). Salah satunya terjadi menjelang rest area KM 57.
Pantauan melalui CCTV Jasa Marga, sekitar pukul 08.00 WIB, banyak kendaraan yang mengantre untuk masuk ke dalam kawasan rest area. Antreannya kemudian mengular hingga ke badan jalan.
Bahkan, ada beberapa pemudik yang tak kebagian tempat di dalam rest area akhirnya memilih untuk berhenti di tepi jalan. Hal ini lantas menambah parah kemacetan.
Baca Juga:Jumlah Setoran Uang Judi Sabung Ayam Diduga Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI di Way KananTom Lembong: 100 Persen Semua Izin Impor Diterbitkan Kemendag Ditembuskan Kemenperin
Salah satu upaya untuk mengurai kepadatan adalah dengan melakukan sistem buka-tutup di rest area.
“07.30 WIB #Tol_Japek Rest Area Karawang Timur KM 57 arah Cikampek DIBERLAKUKAN Rekayasa lalu lintas BUKA-TUTUP secara situasional,” demikian dikutip dari akun X Jasa Marga.
Selain menjelang rest area KM 57, kepadatan juga terjadi di ujung Tol Layang MBZ. Kepadatan terjadi karena pertemuan arus kendaraan dari MBZ dan Tol Japek.
“08.05 WIB #Tol_Japek Cikunir-Bekasi Barat PADAT, kepadatan volume lalin. Bekasi Timur-Tambun PADAT, kepadatan volume lalin. Cibitung-Cikarang Barat PADAT, kepadatan volume lalin,” tulis Jasa Marga.
“08.05 WIB #Tol_Japek Cibatu-Cikarang Pusat PADAT, kepadatan volume lalin. Karawang Barat-Karawang Timur PADAT, kepadatan volume lalin,” tambah dia.
Sebelumnya, Wamen Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti meninjau kesiapan tempat peristirahatan pemudik di rest area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (26/3/2024).
Ia meninjau kesiapan pengamanan mudik Lebaran 2025 dan berbagai fasilitas di rest area KM 57 seperti toilet dan tempat pembuangan sampah (TPS).
Wamen Diana menekankan pentingnya menjaga kebersihan di rest area.
Baca Juga:Pasang Boks Tambahan Tampung Barang Bawaan Saat Mudik Lebaran, Tips Bagi Pengendara R2Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat Melewatinya
“Kebersihan rest area harus dijaga. Jangan sampai sampah terlihat berantakan di mana-mana, harus ada pengelolanya. Bukan hanya saat hari raya, tapi harus dijaga setiap hari karena sampah dihasilkan setiap hari,” ujarnya.
Wamen Diana juga meminta pada Ditjen Bina Marga untuk menambah Posko Sapta Taruna di jalan nasional.
“Minimal per 50 km kita siapkan Posko Sapta Taruna,” kata Wamen Diana.
Diketahui puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi jatuh pada H-3 atau pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada H+5 atau 6 April 2025.