Pelaku Asal Banyumas Bunuh Tjong Sioe Lan dan Eka Setiawati dalam Toren Usai Dimaki Gegara Gagal Gandakan Uang

Tersangka FI yang membunuh ibu dan anak sekaligus memasukkan jasadnya ke dalam toren. (Humas Polres Metro Jaka
Tersangka FI yang membunuh ibu dan anak sekaligus memasukkan jasadnya ke dalam toren. (Humas Polres Metro Jakarta Barat.)
0 Komentar

IBU dan anak, Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Setiawati (35), ditemukan tewas dibunuh di dalam toren di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Pembunuhnya telah ditangkap. Ia bernama Febri Arifin (31) asal Banyumas.

“Pelaku atas nama Febri Arifin,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/3).

Febri pun dihadirkan dalam jumpa pers yang digelar di Polres Metro Jakarta Barat.

Baca Juga:Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat MelewatinyaDi Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru Imlek

Terlihat, Febri berambut ikal dan tampak tertunduk. Ia dihadirkan dalam jumpa pers memakai baju tahanan berwarna oranye.

Sioe Lan dan Eka tewas tiga hingga empat hari sebelum ditemukan. Hal itu didasarkan atas kondisi jenazah yang membusuk dan baunya yang menyengat. Dari tubuh para korban, juga ditemukan bekas luka.

Ketua RT setempat yakni Yanti sempat mengatakan sehari-hari Sioe Lan bekerja sebagai tukang kredit atau meminjamkan uang.

Selain kredit, Sioe Lan juga berjualan es batu.

Sioe Lan dikenal sering bergaul dengan lingkungan sekitar. Sementara, anaknya yakni Eka Seriawati dan Ronny Effendy kurang dikenal warga.

Diketahui, pembunuhan dipicu pelaku yang mengaku emosi dimaki Sioe Lan.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, menjelaskan peristiwa itu bermula ketika pelaku memiliki utang senilai total Rp 90 juta kepada korban.

Utang itu merupakan akumulasi pinjaman sejak tahun 2021 hingga 2025. Karena kebingungan untuk melunasi utangnya, pelaku kemudian mengarang cerita dengan mengaku memiliki kenalan bernama Kris Martoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang serta mencari jodoh.

Korban pun percaya atas cerita karangan itu.

“Korban juga percaya kepada tersangka, kepada pelaku bahwa pelaku ini memiliki kemampuan yang lebih,” kata dia dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (13/3).

Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya

Lalu, suatu hari, Sioe Lan menunjukkan uang kepada pelaku dan meminta untuk digandakan. Hal tersebut akhirnya disanggupi oleh pelaku dan mulai dilakukan ritual pada 1 Maret 2025.

Peralatan untuk melakukan ritual pun disiapkan.

Kepada korban, pelaku mengaku sudah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut.

0 Komentar