Hibisc Fantasy Puncak di Kawasan Puncak Bogor, Siapa Pemiliknya?

Warga ikut menggeruduk Hibisc Fantasy Puncak. (Foto: Tangkapan layar video)
Warga ikut menggeruduk Hibisc Fantasy Puncak. (Foto: Tangkapan layar video)
0 Komentar

Pada 23 September 2022, saham JLJ kembali menyusut ke angka Rp3,93 miliar dengan proporsi Jaswita Jabar masih memiliki 70 persen saham dan Bajo Tibra Juara memiliki 30 persen sisanya.

Perubahan proporsi kepemilikan saham kemudian terjadi lagi pada tahun 2023 di mana saham PT Jaswita Lestari Jaya terdiri dari saham PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Jaswita) sebanyak 70 persen dan PT Bajo Tirba Juara sebesar 30 persen.

Dedi mengatakan alasan pembongkaran Hibisc Fantasy karena pada awalnya, pengelola mendapatkan izin mengelola lahan sekitar 4.800 meter persegi. Namun, area rekreasi itu mencaplok sampai 15.000 meter persegi.

“Izin awal 4.800 meter persegi. Dikerjakan 15.000. Sudah nambah 11.000,” kata dia.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Alih fungsi lahan yang digunakan tempat wisata itu yang diduga berkontribusi menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek pada 2 Maret lalu.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan bahwa alasan untuk menindak BUMD ini untuk memberikan contoh kepada siapa saja. Dirinya tidak akan pandang bulu dalam melakukan tindakan.

“Walaupun itu adalah lembaga bisnis lembaga usaha BUMD milik provinsi Jawa Barat (Jaswita),” kata dia.

0 Komentar