Hibisc Fantasy Puncak di Kawasan Puncak Bogor, Siapa Pemiliknya?

Warga ikut menggeruduk Hibisc Fantasy Puncak. (Foto: Tangkapan layar video)
Warga ikut menggeruduk Hibisc Fantasy Puncak. (Foto: Tangkapan layar video)
0 Komentar

HIBISC Fantasy Puncak yang terletak di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah terjadi Banjir di Jakarta dan sekitarnya. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memerintahkan pembongkaran tampat wisata tersebut pada Kamis, 6 Maret 2025.

Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak dilakukan karena tempat wisata tersebut melanggar izin mengelola lahan.

“Bongkar mulai hari ini meski itu adalah BUMD. Ini berdampak ke lingkungan,” kata Dedi dalam akun Instagram pribadinya @dedimylyadi71 dipantau Kamis, 6 Maret 2024.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Menurut Dedi, Hibisc Fantasy telah melakukan pelanggaran tata ruang. Dia menyatakan sudah memperingatkan perusahaan tersebut untuk membongkar kelebihan lahan yang dicaplok.Namun, sampai saat ini, Hibisc tak menggubrisnya.

“Mereka sepakat untuk membongkarnya sendiri. Namun sampai sekarang belum dibongkar,” kata dia.

Pemilik Hibisc Fantasy Puncak

Hibisc Fantasy Puncak adalah tempat rekreasi yang dibuka pada Desember 2024. Tempat ini menghadirkan berbagai jenis wahana seru, seperti bianglala, kora-kora, dan rumah hantu. Harga tiket masuknya bervariasi antara Rp 40-90 ribu.

Hibisc Fantasy Puncak dikelola oleh PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), anak perusahaan dari PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jabar. Jaswita Jabar sendiri merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Perusahaan ini berkembang dari Perusahaan Daerah (PD) Jasa dan Kepariwisataan yang didirikan pada 23 September 1999.

Selanjutnya PT Jaswita Lestari Jaya didirikan pada 8 Februari 2018 dengan modal dasar Rp 60 miliar. Dalam akta pendiriannya, tercantum maksud dan tujuan perseroan ialah menyediakan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman.

Sejak 2023, perusahaan ini dipimpin Direktur Utama R. Ridha Wirahman P. Sementara, posisi Komisaris Utama JLJ diduduki Hendra Guntara.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Pada awal pendiriannya, Jaswita Jabar memegang 70 persen saham JLJ dengan valuasi Rp 10,5 miliar, sementara 29 persen saham dimiliki oleh PT Lestari Abadi Mandiri, dan 1 persen saham lainnya dimiliki oleh PT Anugrah Jaya Agung.

Namun, porsi kepemilikan saham mengalami perubahan pada 23 September 2021, di mana total nilai saham menyusut dari Rp 60 miliar menjadi Rp 7,5 miliar. Jaswita Jabar tetap memiliki 70 persen saham, sedangkan 30 persen lainnya dimiliki oleh PT Bajo Tibra Juara.

0 Komentar