SEKRETARIS Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kembali menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku.
Sebelum akhirnya Hasto ditahan KPK, beredar beberapa nama yang layak sebagai calon pengganti Hasto. Di antaranya adalah Utut Adianto, Said Abdullah, Ahmad Basarah, dan Andi Wijayanto. Berikut profil dan jam terbang masing-masing kandidat:
Utut Adianto
Sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPR, Utut Adianto merupakan salah satu politikus senior di partai berlambang banteng ini. Utut telah menjadi anggota DPR sejak 2009, mewakili dapil Jateng VII (Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen). Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih dengan 116.794 suara.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Selain politikus, Utut adalah grandmaster catur yang meraih gelar internasional pada 1986. Sebelum terjun ke politik, ia aktif di organisasi catur, termasuk Vice President Grandmaster Council (2005-2010). Di PDIP, Utut menjabat sebagai Ketua DPP Taruna Merah Putih (2008-2012) dan kemudian menjadi anggota DPR di Komisi X (2009-2014).
Ia dipercaya menjadi Ketua Fraksi PDIP sejak 2014 hingga kini dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI (2014-2019).
Said Abdullah
Said Abdullah, anggota DPR RI dari PDIP, meraih lebih dari 529.792 suara dalam Pemilu 2024, mengalahkan calon legislatif lainnya seperti Dedi Mulyadi dan Puan Maharani.
Ia telah menjabat sebagai anggota DPR sejak 2004, dan kini menjadi Ketua Badan Anggaran DPR hingga 2024.
Selain aktif di legislatif, Said juga pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 dan memegang posisi penting di PDIP, termasuk sebagai Ketua DPP PDIP di Bidang Perekonomian.
Said Abdullah juga dikenal karena harta kekayaannya yang mencapai lebih dari Rp 84,5 miliar, termasuk aset tanah, bangunan, kendaraan, dan investasi.
Ahmad Basarah
Ahmad Basarah adalah seorang politikus Indonesia yang duduk di kursi DPR RI Fraksi PDI Perjuangan melalui pergantian antar waktu atau PAW periode 1999 sampai 2004. Pada 2009 hingga 2014 dan 2014 sampai 2019, ia terpilih menjadi anggota DPR/MPR RI periode kedua dan ketiga.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Pada Pemilihan Umum 2019, pria kelahiran 16 Juni 1968 ini kembali lolos menjadi wakil rakyat untuk kali keempat mewakili Dapil Jawa Timur V meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.