Media Rusia: Rencana Trump Gusur Penduduk Gaza, Keinginan Amerika Serikat Kontrol Jalur Laut Strategis

Pengungsi Palestina kembali ke rumah mereka di Gaza utara. Foto: Reuters
Pengungsi Palestina kembali ke rumah mereka di Gaza utara. Foto: Reuters
0 Komentar

“Gaza adalah bagian dari negara Palestina di masa depan yang didukung oleh Spanyol dan harus hidup berdampingan untuk memastikan kemakmuran dan keamanan Negara Israel,” tambahnya.

Turki

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menekankan bahwa pemindahan warga Gaza tidak dapat diterima oleh Turki maupun negara-negara di kawasan itu, dan menyebut proposal tersebut “tidak masuk akal dan sia-sia”.

Diaa menambahkan bahwa setiap rencana yang menyingkirkan Palestina “akan menimbulkan lebih banyak konflik”.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Ketua Parlemen Turki Numan KurtulmuÅŸ mengatakan bahwa penerimaan Trump terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menurut hukum internasional memiliki kedudukan layaknya seorang raja, “merupakan luka yang dalam di hati nurani umat manusia”.

Tiongkok

China telah menyatakan penentangannya terhadap pemindahan paksa penduduk Gaza dan menegaskan dukungannya terhadap pemerintahan Palestina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa Beijing berharap semua pihak akan melihat gencatan senjata dan manajemen pasca-konflik di Jalur Gaza sebagai sebuah kesempatan untuk mengembalikan penyelesaian politik masalah Palestina ke jalur yang benar berdasarkan solusi dua negara.

Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia percaya bahwa penyelesaian di Timur Tengah hanya mungkin dilakukan atas dasar solusi dua negara. “Kami mendengar kata-kata Trump tentang pemukiman kembali penduduk Gaza, tetapi kami melanjutkannya dari fakta bahwa negara-negara Arab tidak menerima ide ini,” katanya.

Skotlandia

Menteri Pertama Skotlandia John Swinney mengkritik rencana Trump. “Setelah berbulan-bulan hukuman kolektif di Gaza dan lebih dari 40.000 orang meninggal, setiap proposal untuk memindahkan warga Palestina dari rumah mereka tidak dapat diterima dan berbahaya,” ujarnya dalam sebuah posting di platform X.

Sweeney menekankan bahwa ia menentang pembersihan etnis dan hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian abadi.

Brasil

Presiden Brasil Lula da Silva mengatakan bahwa janji Trump untuk menguasai Jalur Gaza “tidak logis”.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

“Di mana warga Palestina akan tinggal, ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh manusia,” kata da Silva dalam sebuah wawancara radio. Orang-orang Palestina adalah orang-orang yang harus mengurus Gaza,” kata da Silva dalam sebuah wawancara radio.

0 Komentar