Pentingnya Terusan Suez bagi inisiatif “Sabuk dan Jalan” Tiongkok, karena 60 persen ekspor Tiongkok ke Eropa melaluinya. Beijing juga telah berinvestasi besar-besaran di Zona Bebas Suez, di mana lebih dari 140 perusahaan Tiongkok beroperasi, dengan total investasi sebesar 1,6 miliar dolar AS, di samping investasi di pelabuhan Ain Sokhna, Mesir.
Semua ini berarti, menurut penulis, bahwa kontrol AS atas terusan tersebut, atau melanjutkan proyek Terusan Ben Gurion, dapat menyebabkan penggandaan biaya transit bagi kapal-kapal Tiongkok, membuat mereka harus menjalani lebih banyak pemeriksaan keamanan, dan menunda akses ke tempat tujuan mereka selama periode ketegangan.
Dominasi Washington atas Terusan Suez kemungkinan besar akan menghambat proyek-proyek China di wilayah tersebut, termasuk perluasan pengaruh Beijing di Afrika, sebagai imbalan atas meningkatnya pengaruh Amerika Serikat dengan mendominasi arus perdagangan global.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
China dapat menggunakan dua opsi untuk melawan ambisi Amerika Serikat yaitu mencapai kesepakatan dengan Israel, atau memperkuat kehadiran militernya di Laut Merah dan Mesir, seperti yang dilakukan Uni Soviet di masa lalu.
Pengumuman mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Washington akan mengambil alih kendali atas Jalur Gaza, setelah memukimkan warga Palestina di tempat lain, telah memicu reaksi keras.
Dalam pernyataan barunya, Trump mengatakan bahwa dia berharap Amerika Serikat memiliki “kepemilikan jangka panjang” atas jalur tersebut.
Rincian rencana Trump
Presiden Amerika Serikat menekankan bahwa negaranya akan menguasai Jalur Gaza, dan juga akan memiliki misi di sana, katanya.
“Kami akan meluncurkan rencana pembangunan ekonomi (di Jalur Gaza) yang bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja dan perumahan dalam jumlah yang tidak terbatas bagi penduduk di daerah tersebut,” katanya, dikutip dari Aljazeera, Rabu (5/2).
“Gagasan untuk menguasai Jalur Gaza telah mendapat dukungan luas dan pujian dari berbagai tingkat kepemimpinan,” katanya, seraya menambahkan bahwa Gaza adalah tempat yang penuh dengan reruntuhan yang berjatuhan dan bahwa warga Gaza dapat direlokasi ke tempat lain untuk hidup dengan tenang.
Dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump meramalkan bahwa Jalur Gaza yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang Palestina, akan berubah menjadi “Riviera Timur Tengah” setelah Amerika mengambil alih kendali atas jalur tersebut.