SEJUMLAH permasalahan di SMAN 7 Kota Cirebon kembali mencuat. Kali ini, muncul dugaan adanya intimidasi berupa perundungan secara verbal oleh guru di dalam kelas terhadap siswa yang vokal dalam menyuarakan pendapatnya, terutama terkait kasus yang sempat mencuat, seperti dana PIP.
Menyikapi hal tersebut, orang tua siswa, anggota Komisi 3 DPRD Kota Cirebon, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Cirebon Suwarso Budi bersama dengan wali murid dan DPRD Kota Cirebon, langsung mendatangi SMAN 7 Cirebon untuk memastikan agar intimidasi kepada para siswa tak terjadi.
“Sebenarnya kita hadir di sini dalam rangka memastikan anak-anak di sini, hak-haknya terkait dengan perlindungan itu tetap diberikan dan sekolah bisa menjamin tidak terjadi perlakuan yang berbeda terhadap anak-anak yang kemarin sempat berdialog, dan viral di media itu. Kami ingin memastikan anak-anak tidak mendapatkan perlakuan berbeda dengan adanya kejadian di SMAN 7, ” tutur Suwarso.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
“Kalau laporan secara khusus memang belum ada, cuman memang kita antisipasi saja, jangan sampai terjadi, kita inisiatif bersama orang tua murid yang peduli, ingin menitipkan anak-anak kita dan memberikan pengertian kepada semua warganya sekolah di sini bersabar,” tambah Suwarso.
Suwarso berharap sekolah dapat berkomitmen agar perundungan atau intimidasi tidak terjadi kepada para siswa. “Kita akan bersama-sama dengan warga sekolah membuat komitmen agar perundungan tidak terjadi, kalau terjadi akan menimbulkan masalah baru, hukumnya akan lebih berat,” pungkas Suwarso.
Pihak sekolah mengakui adanya beberapa guru yang melakukan perundungan secara verbal terhadap siswa yang vokal terkait permasalahan yang terjadi di SMAN 7 Kota Cirebon.
Wakasek Humas SMAN 7 Cirebon Undang Ahmad Hidayat memaparkan, mengenai adanya dugaan intimidasi, pihaknya memastikan agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
“Kami dari pihak sekolah setelah kedatangan dari perwakilan orang tua siswa, KPI, DPRD dan kami sudah membicarakan seadanya masih ada intimidasi dari warga sekolah kita kepada anak-anak yang vokal kemarin demo, tapi kami sudah antisipasi kepada guru, dan warga sekolah jangan ada intimidasi, kita harus merangkul siswa,” tutur Undang.