Kapten Rebecca Lobach Pilot Utama Helikopter UH-60 Black Hawk yang Bertabrakan dengan PSA Airlines

Kapten Angkatan Darat Rebecca Lobach, tewas dalam tabrakan 29 Januari 2025 antara helikopter Angkatan Darat Bl
Kapten Angkatan Darat AS Rebecca Lobach, tewas dalam tabrakan 29 Januari 2025 antara helikopter Angkatan Darat Black Hawk dan American Airlines Penerbangan 5342. (Foto: Samantha Brown)
0 Komentar

ANGKATAN Darat AS mengumumkan identitas pilot utama helikopter UH-60 Black Hawk yang bertabrakan dengan pesawat penumpang PSA Airlines di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington pada 29 Januari. Di adalah Kapten Rebecca Lobach, wanita berusia 28 tahun.

Tabrakan di udara ini terjadi saat pesawat CRJ700 milik PSA Air yang tengah bersiap mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington. Pesawat dan helikopter ini jatuh ke Sungai Potomac, menewaskan semua awak UH-60 Black Hawk serta 64 penumpang dan awak CRJ700.

Kapten Lobach telah bertugas di militer AS selama hampir enam tahun dan menjabat sebagai asisten militer di Gedung Putih di bawah mantan Presiden Joe Biden. Ia kerap membantu dalam berbagai acara seremonial, termasuk upacara pemberian medali.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Pada saat kecelakaan, Kapten Lobach memiliki pengalaman terbang selama 450 jam dan sedang menjalani pelatihan penerbangan malam. Pilot Black Hawk ini diawasi oleh Letnan Andrew Lloyd Eaves (39), yang memiliki lebih dari 1.000 jam pengalaman terbang dan bertanggung jawab atas kendali darurat helikopter. Sementara Sersan Ryan O’Hara (28), seorang teknisi, juga berada di dalam helikopter saat kejadian.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menjelaskan bahwa awak UH-60 sedang menjalankan latihan penerbangan malam rutin dalam rangka misi otoritas pertahanan.

Misi tersebut merupakan bagian dari misi kelangsungan pemerintahan, sebuah rencana Angkatan Darat AS untuk mengevakuasi pejabat tinggi dan anggota parlemen dari Washington jika terjadi situasi darurat, termasuk serangan terhadap ibu kota atau krisis keamanan berskala besar.

Identitas pilot Black Hawk ini sebelumnya dirahasiakan selama beberapa hari. Sementara nama dua awak lainnya diumumkan pada Jumat (31/1/2025). “Keputusan untuk merilis identitas ini dibuat atas permintaan keluarga,” demikian pernyataan resmi Angkatan Darat AS, Sabtu (1/2/2025).

0 Komentar