PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan mencapai momen 100 hari pada akhir Januari 2025. Menyambut momen tersebut, berbagai lembaga merilis hasil riset kinerja Prabowo-Gibran.
Center of Economic and Law Studies (Celios), salah satunya, merilis hasil survei bertajuk “Evaluasi Kinerja Kabinet Prabowo-Gibran”. Evaluasi Celios memisahkan penilaian untuk Prabowo dan Gibran. Seturut survei tersebut, dengan skala penilaian 1-10, Prabowo mendapatkan nilai kinerja 5.
Evaluasi Celios mencatat beberapa capaian positifnya pemerintahan Prabowo. Capaian positif itu di antaranya didorong oleh kebijakan penurunan biaya haji, pembatalan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk barang nonmewah, sampai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
“Dan juga beberapa kebijakan populis lainnya,” kata Peneliti Celios, Media Wahyudi Askar, dalam konferensi pers secara daring, Selasa (21/1/2025).
Selain itu, Celios tentu saja mencatat pula capaian negatif Prabowo. Beberapa yang jadi sorotan adalah soal komposisi kabinet yang terlalu besar, pembangunan food estate, rencana pengampunan pajak (tax amnesty), termasuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sentralistik.
Lebih penting, Prabowo juga dinilai masih belum bisa lepas dari bayang-bayang presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, Gibran mendapat hasil penilaian lebih buruk. Dari rentang 1-10, Gibran hanya mendapat nilai kinerja 3.
“Gibran ternyata mendapatkan rapor sangat merah, ya. Skornya hanya 3 dari 10. Jadi, ini sangat buruk sekali respon dari para panel. Dan ada 31 persen [responden] yang memberikan [nilai]1,” imbuh Media.
Buruknya nilai kinerja Gibran disebabkan oleh banyaknya kontroversi yang melingkupi putra sulung Jokowi itu. Di antaranya terkait dengan aplikasi lapor mas Wapres, bantuan Wapres, jarang memberikan arahan kepada para Menteri di Kabinet Merah Putih, juga komunikasi publik yang buruk.
“Walaupun ada poin plus, Gibran di media sosialnya memantau pelaksanaan MBG. Walaupun ini menarik sebetulnya, seperti Pak Gibran berjalan sendiri. Karena, Pak Prabowo bahkan sampai hari ini terlihat tidak banyak memantau pelaksanaan MBG,” jelas Media.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Lebih lanjut, Media menjelaskan, sekitar 52 persen responden menilai tata kelola anggaran dalam pemerintahan Prabowo-Gibran buruk. Pun dengan komunikasi kebijakan yang juga dinilai masih buruk oleh 39 persen responden.